FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Ustaz Hilmi Firdausi, mengungkap maraknya penyalahgunaan namanya di media sosial oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Ia menyebut, terdapat ratusan bahkan ribuan akun dan video yang mengatasnamakan dirinya dan digunakan untuk berbagai modus penipuan.
Hal itu disampaikan Ustaz Hilmi melalui unggahan di akun Instagram resminya.
Ia menuturkan bahwa fenomena tersebut sebagai bentuk fitnah serius di era digital, terutama dengan masifnya pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Yaa Rabb, fitnah era digital terutama AI sungguh luar biasa,” ujar Hilmi dikutip pada Minggu (14/12/2025).
“Ratusan atau bahkan ribuan (saya tidak posting semua) akun dan video mengatasnamakan saya digunakan untuk penipuan, pesugihan, dan sebagainya,” tambahnya.
Dalam unggahan tersebut, Ustaz Hilmi turut menampilkan tangkapan layar hasil pencarian akun Instagram yang mencatut namanya.
Terlihat puluhan akun dengan nama dan foto profil menyerupai dirinya, namun menggunakan variasi nama dan tambahan angka atau keterangan tertentu.
Beberapa akun yang ditampilkan antara lain menggunakan nama ustadz.hilmi.firdausi, ustadz.hilmi_firdausi, ustadz.hilmi.firdausi27, hingga akun dengan embel-embel layanan seperti hubungi WA (Red).
Sejumlah akun bahkan mencantumkan nomor WhatsApp secara terbuka dan menawarkan kontak langsung.
Selain itu, terdapat pula akun dengan variasi penulisan lain seperti ustadz_hilmi_firdausi89, ustadzhilmi_firdausi, hilmi_firdausi27, hingga akun dengan tambahan klaim tertentu seperti ustadz_hilmi_firdausi_real.
Sebagian akun terlihat memiliki jumlah pengikut yang bervariasi, mulai dari nol hingga ribuan pengikut, sehingga berpotensi mengecoh masyarakat.
Ustaz Hilmi menegaskan bahwa akun-akun tersebut bukan miliknya dan kerap disalahgunakan untuk praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti penipuan dan pesugihan.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam bermedia sosial agar tidak menjadi korban penipuan dengan modus pencatutan nama tokoh agama.
“Mohon kawan-kawan semua berhati-hati,” pesannya.
Lebih lanjut, Ustaz Hilmi mengaku kondisi tersebut tidak mudah baginya secara personal.
Ia mengungkapkan kerap menghadapi tekanan batin akibat serangan buzzer, akun penipu, hingga pihak-pihak yang membenci dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang ia lakukan.
“Semoga saya tetap kuat dan sabar bermedsos, walau seringkali harus menata hati, terutama dari serangan buzzer dan juga akun-akun penipu dan pembenci dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang saya lakukan,” ungkapnya.
Ustaz Hilmi pun meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar tetap istiqamah dalam berdakwah di tengah tantangan era digital.
“Mohon doanya teman-teman semua,” kuncinya. (Muhsin/fajar)
