JAKARTA, KOMPAS.TV- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan masih menunggu keputusan resmi dari pihak kepolisian untuk memperbaiki atau merelokasi kios-kios di Kalibata, Jakarta Selatan, pasca-risuh pada Kamis (11/12/2025).
Demikian Pramono Anung sebagaimana laporan Jurnalis KompasTV, Putu Trisnanda, Minggu (14/12/2025).
“Soal Kalibata saya masih menunggu keputusan resmi dari Polri,” ungkapnya.
Baca Juga: Pramono soal Cuaca Ekstrem di Jakarta: Tidak Perlu Menyalahkan, Kita Semua Perlu Mengantisipasi
Pramono tidak menyangkal, jika lokasi pengeroyokan serta perusakan yang menewaskan penagih utang atau mata elang di Kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatam merupakan lahan Pemerintah Provinsi Jakarta.
“Memang lahannya punya Pemprov Jakarta,” ujar Pramono.
Sebelumnya, dua orang penagih utang atau debt collector tewas setelah dikeroyok 6 orang di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025). Belakangan diketahui, pelaku pengeroyok MET dan NAT, adalah polisi dari Pelayanan Masyarakat (Yanma) Mabes Polri.
Baca Juga: Gus Yahya: Kalau Tatanan Organisasi Diabaikan, Maka NU Mundur Satu Abad
Atas perbuatannya, keenam anggota Yanma Mabes Polri tersebut dijerat dengan Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang tindak kekerasan bersama di muka umum yang mengakibatkan kematian.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV
- pramono anung
- gubernur jakarta
- polri
- ricuh di kalibata
- penagih utang tewas di kalibata
- mata elang matel



