TABLOIDBINTANG.COM - Daniel Craig mengaku menikmati fase baru dalam perjalanan kariernya setelah resmi meninggalkan karakter ikonik James Bond.
Aktor asal Inggris itu merasa kini memiliki kebebasan lebih besar untuk mengeksplorasi peran-peran yang sebelumnya mungkin tak sempat ia ambil.
Dalam sebuah wawancara terbaru, Craig mengungkapkan bahwa sejak tak lagi terikat dengan peran agen 007, sudut pandangnya terhadap dunia akting ikut berubah. Ia kini lebih terbuka menerima tantangan baru, termasuk karakter yang jauh berbeda dari citra maskulin Bond.
“Ada perasaan lebih bebas sekarang. Aku tidak lagi membatasi diri pada pilihan-pilihan tertentu,” ungkap Craig.
Ia menilai, saat masih memerankan James Bond, kontras antara karakter tersebut dan peran lain kerap terasa membebani.
Kebebasan itu ia buktikan lewat film Queer, adaptasi dari karya William S. Burroughs. Dalam film tersebut, Daniel Craig memerankan William Lee, seorang ekspatriat Amerika di Mexico City era 1950-an yang terlibat hubungan emosional dengan pria yang lebih muda, diperankan oleh Drew Starkey.
Menurut Craig, proyek seperti Queer justru membuatnya kembali jatuh cinta pada dunia seni peran. Ia mengaku bekerja lebih keras dari sebelumnya, namun merasakan kepuasan yang jauh lebih besar.
“Aku bekerja sangat intens, tapi menikmatinya lebih dari sebelumnya. Aku bisa melakukan hal-hal yang benar-benar berbeda dan menantang,” ungkap Daniel Craig.
Daniel Craig terakhir kali tampil sebagai James Bond lewat film No Time to Die pada 2021, menutup perjalanan 15 tahunnya sebagai agen rahasia legendaris tersebut.
Craig juga tak menampik bahwa karakter Bond membawa beban tersendiri, terutama terkait gambaran maskulinitas yang kuat. Bagi Craig, sisi rapuh manusia justru menjadi hal paling menarik dalam sebuah karakter.
“Kita semua punya kerentanan, sekuat apa pun kita terlihat,” pungkas Daniel Craig.
Menurutnya, ekspektasi sosial terhadap laki-laki sering kali menutupi sisi emosional tersebut.


