Bisnis.com, SEMARANG – Kelompok musisi ibu kota, Slank, singgah di Kota Semarang pada Minggu (14/12/2025). Band legendaris itu tiba untuk melangsungkan rangkaian tur konser di 10 kota.
Namun, sebelum manggung, Slank menyempatkan diri untuk mampir ke Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan yang berlokasi di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan.
Kaka dan Bimbim, dua dari lima personel Slank, mengantar bantuan itu dengan konvoi yang diikuti ratusan pengendara Vespa dari berbagai komunitas di Kota Semarang. Setibanya di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Kaka langsung menyapa para mahasiswa yang terdampak bencana banjir di Sumatera.
“Kami, kita semua ikut berduka atas musibah bencana ini, tapi insyaallah semua bisa kita lalui dan saling bantu,” ucap Kaka kepada para mahasiswa yang hadir.
Paket bantuan berisi aneka kebutuhan pokok serta alat tulis diserahkan langsung kepada para mahasiswa. Penerima bantuan itu berasal dari beberapa daerah, seperti Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS), Ikatan Mahasiswa Minang (IKAMI), serta Himpunan Mahasiswa Sumatera Utara (HIMSU).
Tak cuma mahasiswa, kedatangan Slank dan rombongan skuteris Semarang juga disambut oleh anggota Ikatan Masyarakat Aceh yang telah berkumpul di lokasi acara.
Baca Juga
- Update Bencana Sumatra-Aceh: 1.016 Meninggal Dunia, 212 Orang Hilang
- Sumatra Banjir Besar, Pemerintah Siapkan Opsi Relokasi
- Sumatra Banjir Besar, Pelni Kerahkan KM Kelud dari Batam
Kepada para mahasiswa, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung dari bencana alam yang terjadi, Kaka memberikan pesan semangat yang tak putus. “Saya cuma ingin adik-adik, anak-anakku, adik-adikku yang kuliah di Semarang tetap semangat, fokus kuliahnya, ujian ini bikin makin kuat,” tambahnya.
Kaka ikut menyanyikan sepotong refrain dari lagu Ku Tak Bisa yang disambut meriah oleh para mahasiswa.
“Kami hadir untuk sedikit menghibur, sejenak healing, silakan nanti malam datang [ke konser Slank],” ucapnya sebelum undur diri.
Muhammad Haekal Halifah, Ketua IPAS, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan band legendaris itu.
“Ini bentuk nyata saling membantu. Bantuan seperti ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya.
Hingga hari ini, Haekal mengungkapkan bahwa masih ada 107 mahasiswa Aceh yang keluarganya terdampak bencana banjir dan longsor. Kondisi yang sama juga dialami oleh mahasiswa dari Sumatera Utara maupun Sumatera Barat.
“Ada kawan kami dari Sumbar, keluarganya 10 orang meninggal dunia, beberapa juga masih bisa menghubungi orang tua mereka,” jelasnya.
Solidaritas dan bantuan masih terus datang. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga menyempatkan diri untuk hadir dan menyerahkan bantuan untuk para mahasiswa Sumatera yang menempuh studi di Kota Semarang.
Bantuan logistik, biaya kuliah, hingga biaya hidup yang diserahkan itu telah sedikit banyak mengurangi beban yang mesti ditanggung para mahasiswa rantau tersebut.
“Ada beberapa mahasiswa yang tinggalnya di kos, itu laporan ke kami, belum bisa menghubungi orang tua mereka. Kami sedang mengumpulkan datanya, kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar segera dapat dihubungi,” jelas Haekal.





