tvOnenews.com – Nama Benjamin Mora kembali mencuat dan menghangat di jagat sepak bola Asia Tenggara. Mantan pelatih Johor Darul Takzim (JDT) itu kini santer dikabarkan masuk radar Persebaya Surabaya untuk mengisi kursi pelatih kepala yang hingga pekan ke-14 Super League 2025–2026 masih kosong.
Situasi tersebut membuat manajemen Persebaya berada dalam tekanan waktu yang semakin sempit. Hingga pertengahan Desember 2025, tim berjuluk Bajul Ijo masih ditangani pelatih interim Uston Nawawi dan tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan koleksi 18 poin.
Posisi tersebut dinilai belum sejalan dengan target klub yang mengincar persaingan papan atas, sekaligus memperkuat urgensi penunjukan pelatih kepala definitif demi kebangkitan pada putaran kedua kompetisi.
- ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Tekanan kian nyata setelah manajemen Persebaya resmi memutus kontrak Eduardo Perez pada 22 November 2025.
Berdasarkan regulasi liga, klub wajib melaporkan pengakhiran kontrak maksimal tiga hari setelah keputusan dibuat, serta mendaftarkan pelatih baru paling lambat 30 hari berikutnya.
Jika dihitung, batas akhir pendaftaran pelatih kepala Persebaya Surabaya jatuh pada Kamis, 25 Desember 2025.
Keterlambatan penunjukan pelatih tidak hanya berdampak pada persiapan teknis tim, tetapi juga berisiko mendatangkan sanksi finansial berupa denda yang nilainya dapat mencapai ratusan juta rupiah dan berpotensi meningkat setiap periode 30 hari.
Padatnya jadwal pertandingan di bulan Desember turut memperbesar urgensi tersebut. Persebaya masih harus menjamu Borneo FC pada 20 Desember dan Persijap Jepara pada 28 Desember 2025.
Idealnya, pelatih kepala baru sudah mendampingi tim sebelum laga kontra Persijap agar proses adaptasi berjalan lebih optimal.
Di tengah tekanan itu, pendekatan serius manajemen Persebaya kepada Benjamin Mora pada 9 Desember 2025 menjadi sorotan.
Mora dikenal sebagai salah satu arsitek paling sukses dalam sejarah Johor Darul Takzim, klub dominan di Liga Malaysia.
- Instagram - Benjamin Mora
Pelatih asal Tijuana, Meksiko, tersebut mempersembahkan sembilan trofi selama masa baktinya bersama JDT. Rinciannya meliputi empat gelar Malaysian League, empat Malaysian Super Cup, serta satu Malaysia Cup.
Di bawah kepemimpinannya, JDT juga mencatatkan sejarah dengan menembus babak 16 besar Liga Champions Asia (AFC) untuk pertama kalinya.


