jpnn.com, BANDA ACEH - Pemerintah diminta membuka posko kesehatan darurat di jalur Kem ruas Jalan KKA lintas Bener Meriah-Lhokseumawe, Aceh yang kerap dilewati penyintas bencana.
"Di jalur ini sampai saat ini terus dipadati oleh penyintas bencana. Setiap harinya ada ribuan orang lalu lalang, baik yang mencari sembako, BBM, dan lain-lain," kata Ketua Posko Rakyat, Mahlizar di Aceh Tengah, Minggu.
BACA JUGA: Lilin Nusantara Beberkan Peran Strategis Polri Tangani Bencana Sumatra
Mahlizar menyampaikan, jalur lintas KKA saat ini menjadi satu-satunya akses jalan darat bagi warga Aceh Tengah dan Bener Meriah yang ingin menerobos ke Kota Lhokseumawe untuk membeli sembako.
Karena lintasan KKA tersebut sudah terputus pascabencana mulai banjir bandang dan longsor akhir November lalu, mulai dari Kampung Buntul hingga Kampung Kem Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.
BACA JUGA: Pemerintah Berikan Keringanan kepada Debitur Terdampak Bencana Sumatra
"Dari Kem sampai Buntul warga harus berjalan kaki lima jam melewati medan jalan ekstrem. Tidak sedikit dari mereka kelelahan dan mengalami cedera. Karena itu kami mengajak para pihak terkait untuk segera mendirikan posko kesehatan di sana," ujarnya.
Salah seorang warga Takengon, Heri mengatakan, dua hari lalu dia bersama dua kerabatnya juga nekat menerobos jalur ekstrem tersebut demi untuk membeli beras dan bahan sembako.
BACA JUGA: Pemerintah Didesak Bikin Kebijakan Biaya UKT Bagi Mahasiswa Korban Bencana Sumatra
"Beli beras aja, kalau nunggu bantuan dari pemerintah lebih dulu mati kita," demikian Heri.
Pascabencana banjir dan tanah longsor tepatnya sudah 20 hari, masyarakat dari Aceh Tengah dan Bener Meriah sudah kehabisan bahan pangan akibat terisolasi.
Masyarakat kini berinisiatif menerobos jalur lintas KKA walau harus berjalan kaki menempuh medan terjal hanya untuk dapat membeli bahan pangan di daerah tetangga yakni Kota Lhokseumawe.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean


