TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie angkat bicara soal menumpuknya sampah di sejumlah titik wilayahnya dalam beberapa hari terakhir.
Benyamin menyebut, kondisi itu terjadi karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang tengah menjalani perbaikan dan penataan konstruksi, khususnya di area landfill 3.
“TPA Cipeucang sedang dalam tahap perbaikan dan penataan konstruksi dan timbunan sampahnya, sehingga memang dalam beberapa hari belakangan sampah tidak dapat masuk dulu,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Minggu (14/12/2025).
Baca juga: Tak Diangkut Hampir Sepekan, Ini Penyebab Sampah Numpuk di Ciputat dan Serpong
Perbaikan saat ini difokuskan pada landfill 3 di TPA Cipeucang dan ditargetkan selesai pada akhir bulan ini.
Setelah proses tersebut rampung, area landfill kembali bisa menampung sampah dari seluruh wilayah Tangsel.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Tangsel, sampah menumpuk, tumpukan sampah, sampah di tangsel&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNC8yMjM3MzI3MS93YWxpLWtvdGEtdGFuZ3NlbC11bmdrYXAtYWxhc2FuLXNhbXBhaC1tZW51bXB1ay1kYW4tdGFrLWRpYW5na3V0&q=Wali Kota Tangsel Ungkap Alasan Sampah Menumpuk dan Tak Diangkut§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Selain mengandalkan TPA Cipeucang, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga tengah menyiapkan solusi jangka panjang melalui pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL).
"PSEL sudah kita ajukan peminatannya dan masih menunggu tahap berikutnya dari KLH,” jelas dia.
Diketahui, sejumlah titik di wilayah Tangsel mengalami penumpukan sampah, salah satunya kolong flyover Ciputat dan Puskesmas Serpong 1.
Penumpukan sampah yang sudah terjadi selama satu minggu itu menimbulkan bau tak sedap.
Hal ini mengganggu aktivitas warga sekitar. Salah satunya adalah pemilik warung makan yang mengalami penurunan omzet sejak adanya penumpukan sampah.
"Sejak sampah enggak diangkut dan baunya menyengat, omzet langsung turun. Orang jadi enggan makan di tempat," kata Agus Warsojeniawan (57) saat ditemui di lokasi, Minggu.
Untuk mengurangi bau dan tak ada lagi yang membuang sampah di sana, tumpukan sampah itu kini ditutup terpal biru.
Baca juga: Tumpukan Sampah di Kolong Flyover Ciputat Hanya Ditutupi Terpal, Tak Kunjung Diangkut
Tidak hanya itu, di kawasan Serpong juga terjadi penumpukan sampah, tepatnya di depan Puskesmas Serpong 1.
Hal ini membuat warga yang tengah berobat di Puskesmas tersebut merasa terganggu dengan aroma tak sedap itu. Salah satunya adalah Annisa yang mengeluhkan kondisi tersebut.
"Kecium baunya. Ini kan puskesmas ya, harusnya kan baunya lebih segar. Tapi ini malah jadi bau sampah," kata Annisa.
Menurut dia, keberadaan tumpukan sampah di sekitar fasilitas kesehatan dinilai tidak pantas karena dapat mengganggu pasien yang datang.
Oleh karena itu, ia berharap, tumpukan sampah tersebut segera dibersihkan agar tidak terus mengganggu masyarakat maupun pasien yang berobat ke puskesmas.
"Harapannya ya semoga dibersihkan biar aromanya enggak menyengat sampai ke puskesmas," ucap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

