5 Pabrik Tekstil RI Diam-Diam Sudah Tutup di 2025, Ini Namanya

cnbcindonesia.com
19 jam lalu
Cover Berita
Foto: Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri hulu sektor tekstil mengalami penurunan produksi yang signifikan. Pengusaha tekstil mengungkapkan pada tahun 2025 ini, terdapat 5 pabrik tekstil yang telah setop produksi hingga menutup usahanya.

Pemutusan hubungan kerja diperkirakan mencapai sebanyak 3.000 pekerja. Hal ini menjadi tanda deindustrialisasi tekstil benar-benar terjadi. Adapun kelima perusahaan tersebut, antara lain:

Baca: Sering Bikin Warga Terbebani, Ini Sosok Pencipta Pajak
  • PT Polychem Indonesia yang memproduksi tekstil di Karawang
  • PT Polychem Indonesia di Tangerang
  • PT Asia Pacific Fibers yang memproduksi serat polyester di Karawang
  • PT Rayon Utama Makmur yang merupakan bagian Sritex Group yang memproduksi serat rayon
  • PT Susilia Indah Synthetics Fiber Industries (Sulindafin) yang memproduksi serat & benang polyester di Tangerang

"Tutupnya 5 perusahaan tersebut disebabkan kerugian serius akibat penjualan yang tidak maksimal di pasar domestik. Banjirnya produk impor dengan harga dumping berupa kain dan benang jadi faktor utama tutupnya perusahaan ini," ungkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Farhan Aqil Syauqi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/11/2025).


Foto: Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Saat ini, 6 pabrik lainnya, lini produksi sudah di bawah 50%, bahkan sudah ada yang on-off. 5 mesin polimerisasi sudah setop, tidak produksi lagi," imbuhnya.

Farhan menyebutkan bahwa akan terjadi penutupan pabrik tekstil lainnya di tahun 2026 jika pemerintah tidak bisa mengontrol dan memberikan transparansi ke publik siapa penerima kouta impor paling banyak yang menyebabkan banjirnya produk impor di pasar domestik saat ini. Data ini tentu pemerintah tahu karena setiap adanya produk impor yang masuk melalui pelabuhan besar, maka akan tercatat di dalam sistem bea cukai.

"Data itu mudah untuk didapatkan bagi pemerintah. Ini kami tinggal tunggu actionnya saja. Karena jika tidak ada tindakan korektif, 6 perusahaan lainnya akan menyusul bangkrut karena tidak bisa menjual produknya dipasar domestik. Selain itu, anggota kami tidak bisa menentukan rencana produksi ditahun depan karena tidak ada transparansi kouta impor yang diberikan pemerintah. Deindustrialisasi benar-benar terjadi," ucap dia.

Baca: 6 Pabrik Tekstil Terancam Tutup 2026, Pengusaha Desak Buka Data Impor

Dia juga mengapresiasi tindakan Kementerian Keuangan yang berkomitmen untuk menghentikan laju impor ilegal. Penyelidikan impor thrifting diyakini bisa membongkar praktik kecurangan dalam mekanisme tata niaga impor.

"Dalam impor thrifthing itu bisa ketahuan siapa pengimpornya hingga backing-nya. Penegak hukum juga bisa didalami siapa menyebabkan kerugian negara, kami meyakini bahwa birokrat yang terlibat sama-sama saja dan sudah terafiliasi dengan matang," tutup Farhan.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Industri Tekstil di Ujung Tanduk,6 Pabrik Terancam Gulung Tikar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pesan Denny Sumargo ke Insanul Fahmi usai Pilih Inara Rusli Dibanding Istri Sah
• 43 menit laluinsertlive.com
thumb
Gerak Cepat Presiden Prabowo: 7 Jembatan Bailey Rampung di Sumatra
• 43 menit lalutvrinews.com
thumb
Cerita SEA Games 2025: Bagi Timnas Indonesia Putri, Sportivitas di Atas Segalanya Walau Kalah Telak dari Vietnam
• 19 jam lalubola.com
thumb
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
• 20 jam laluidxchannel.com
thumb
Pertamina Bangun PLTS Darurat untuk Terangi Aceh Tamiang
• 33 menit lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.