Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) MPR RI, Melchias Markus Mekeng menyambut pembentukan Tim Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai langkah tersebut penting mengingat masih banyak persoalan mendasar yang perlu dibenahi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Saya menyambut pembentukan Tim Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo sebagai langkah penting, mengingat masih banyak hal mendasar yang harus direformasi di dalam tubuh Polri," kata Mekeng dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).
Mekeng menyoroti peristiwa meninggalnya dua orang di Kalibata yang melibatkan enam oknum anggota Polri yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut dia, peristiwa tersebut merupakan pelanggaran terhadap prinsip perlindungan hak asasi manusia serta mencederai rasa keadilan masyarakat.
Ia juga menyayangkan tindakan enam oknum anggota Polri tersebut karena dinilai bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat sipil. Anggota DPR RI Fraksi Golkar dari daerah pemilihan NTT I itu berharap, Tim Reformasi Polri dapat menjadikan kasus tersebut sebagai pelajaran penting untuk melakukan pembenahan menyeluruh, khususnya terkait perilaku dan mentalitas aparat di lapangan.
"Saya sangat mengecam keras perilaku aparat Polri yang bertindak seperti preman dan menghilangkan nyawa masyarakat biasa. Apalagi korbannya adalah orang NTT. Sebagai orang NTT, saya sangat sakit hati melihat peristiwa seperti ini," ujar Mekeng.
Mekeng juga meminta Kapolri agar bertindak tegas, transparan, dan tanpa pandang bulu dalam menangani kasus tersebut.
"Saya meminta Kapolri menindak tegas, memecat dengan tidak hormat, dan memproses hukum enam oknum anggota Polri itu jika terbukti bersalah secara hukum. Ini penting untuk menegakkan hukum dan mengembalikan kepercayaan publik," kata dia.
Menurut Mekeng, tindakan tegas terhadap pelanggaran hukum oleh aparat kepolisian merupakan bagian penting dari agenda reformasi Polri guna menjamin keadilan serta perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
(akn/ega)
