Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan jumlah penumpang pesawat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 mencapai 5.050.194 orang. Jumlah akumulasi dari penerbangan domestik maupun internasional.
"Kami memproyeksikan total penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 tembus 5.050.194 penumpang. Terdiri dari 3.899.176 penumpang domestik dan 1.151.018 penumpang," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Achmad Setiyo Prabowo dalam keterangan di Jakarta, dilansir dari Antara, Minggu, 14 Desember 2025.
Dia menyampaikan angka itu terjadi peningkatan, namun tidak terlalu signifikan dibanding periode sebelumnya. Tapi, Kemenhub tetap optimistis mobilisasi masyarakat akan meningkat seiring tingginya kebutuhan perjalanan liburan Nataru.
"Dari sisi angka, kenaikannya memang tidak terlalu signifikan, tetapi kami tetap optimistis akan ada peningkatan mobilisasi dan pergerakan penumpang," ujar dia.
Dia menyebutkan rute domestik dengan potensi penumpang tertinggi diprediksi masih didominasi penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, seperti rute Jakarta–Denpasar, Jakarta–Surabaya, Jakarta–Medan, serta Balikpapan–Jakarta.
Untuk rute internasional, penerbangan Jakarta–Singapura, Denpasar–Singapura, Jakarta–Kuala Lumpur, dan Denpasar–Kuala Lumpur, masih menjadi yang paling diminati.
Dari sisi kesiapan armada, Setiyo mengungkapkan jumlah pesawat udara yang tercatat di Indonesia saat ini sebanyak 568 unit. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 368 pesawat yang dalam kondisi siap operasi, dan sisanya menjalani perawatan.
“Kondisi armada ini masih belum kembali seperti sebelum pandemi. Jumlah pesawat yang serviceable terbatas, sehingga rotasi pesawat menjadi lebih ketat, terutama saat terjadi gangguan cuaca atau teknis,” jelas dia.
Untuk menjaga keterjangkauan harga tiket selama periode Nataru, lanjut dia, pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus, di antaranya kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah sebesar 6 persen, diskon fuel surcharge untuk pesawat jet dan propeller.
Selanjutnya, diskon tarif jasa kebandarudaraan hingga 50 persen, penurunan harga avtur di 37 bandara, serta perpanjangan jam operasional bandara.
"Kalau diramu, ada kebijakan PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah), diskon fuel surcharge, tax bandara, dan lain-lain, kurang lebih bisa menurunkan harga tiket 12-13 persen," kata Setiyo.
Baca Juga: Ini Kereta Api Favorit Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Ilustrasi pesawat. MI/Susanto
Kemenhub memastikan 257 bandar udara (bandara) siap melayani angkutan Nataru melalui inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas, operasional dan standar layanan demi menjaga keselamatan serta kelancaran perjalanan.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melaksanakan inspeksi kesiapan operasional bandar udara dalam rangka penyelenggaraan angkutan Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di 257 bandar udara," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.
Dia mengatakan inspeksi bandar udara dilakukan Inspektur Bandar Udara kantor pusat bersama dengan inspektur bandar udara Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) I-X dengan pembagian area inspeksi.
Lukman menjelaskan unsur utama pelaksanaan inspeksi difokuskan pada sisi udara (runway, taxiway, apron, alat bantu visual, sistem kelistrikan dan pelayanan darurat, termasuk pemeriksaan sistem dan fasilitas drainase) serta pemeriksaan sisi darat (terminal penumpang).
"Selain itu kesiapan inspektur juga menjadi unsur penting pelaksanaan inspeksi," ujar dia.




