Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Israel mengirimkan tim relawan ke Australia untuk mendukung otoritas setempat dan komunitas Yahudi menyusul insiden penembakan di Bondi Beach, Sydney, Minggu (14/12/2025), yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan telah ditetapkan sebagai aksi terorisme.
Dilansir ABC News, Israel mengerahkan relawan dari ZAKA, organisasi tanggap darurat dan pemulihan korban bencana berbasis sukarelawan. Sekitar selusin personel ZAKA dijadwalkan tiba di Sydney untuk membantu penanganan pascakejadian.
CEO ZAKA Dubi Weissenstern mengatakan timnya memiliki pengalaman luas dalam menangani lokasi serangan teror, termasuk bekerja berdampingan dengan aparat penegak hukum untuk menjaga bukti forensik penting.
“Kami membawa pengalaman mendalam dari lokasi-lokasi teror, bekerja bahu-membahu dengan penegak hukum untuk menjaga bukti forensik yang krusial, sekaligus memastikan para korban diperlakukan dengan martabat tertinggi dan dapat dimakamkan secepat mungkin sesuai dengan hukum Yahudi,” ujar Weissenstern seperti.
Kehadiran tim ZAKA disebutkan bertujuan memberikan dukungan kemanusiaan dan teknis, khususnya dalam penanganan korban dari komunitas Yahudi, di tengah duka mendalam pascaserangan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, penembakan di Bondi Beach terjadi bertepatan dengan perayaan malam pertama Hanukkah dan diduga menargetkan komunitas Yahudi.
Baca Juga
- Kronologi Penembakan Bondi Beach, Sydney: 12 Orang Tewas, Polisi Australia Tetapkan Aksi Teror
- Sekjen PBB hingga Menlu AS Kutuk Penembakan Bondi Beach, Sydney, Australia
- Peru Tangkap 5 Orang Diduga Pelaku Penembakan Diplomat RI
Insiden yang terjadi di salah satu kawasan wisata paling ramai di Sydney itu pada Minggu (14/12/2025) malam waktu setempat dilakukan oleh dua pria bersenjata yang melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga. Sedikitnya 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Polisi New South Wales (NSW) kemudian menetapkan insiden tersebut sebagai aksi terorisme.
Dalam insiden tersebut, satu pelaku tewas di tempat, sedangkan seorang tersangka lainnya berhasil ditangkap dalam kondisi kritis setelah ditembak polisi.
Otoritas menyatakan tidak ada lagi ancaman aktif, namun lokasi kejadian langsung ditutup dan warga diminta menjauh selama proses pengamanan berlangsung.
Polisi NSW menyebutkan sedikitnya 29 orang dilarikan ke rumah sakit, termasuk dua petugas kepolisian yang mengalami luka tembak. Sejumlah korban lainnya mengalami cedera akibat kepanikan dan berdesakan saat berusaha menyelamatkan diri.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengecam keras insiden tersebut. ”[Penembakan tersebut adalah] tindakan teror yang menghancurkan dan tidak memiliki tempat di Australia,” tegasnya.
Sejumlah negara dan organisasi internasional juga telah menyampaikan kecaman serta solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Australia. Kecaman datang antara lain dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio.




