BNPB mencatat jalur darat di wilayah Aceh masih terputus pascabencana banjir dan longsor.
IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jalur darat di wilayah Aceh masih terputus pascabencana banjir dan longsor. Meski begitu, masih ada beberapa jalan di Aceh sudah bisa dilalui kendaraan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, akses Jalan Nasional Pidie Aceh-Bireuen pada 7 Desember 2025, sedang dilakukan penanganan pendataan dan penataan orpit sebagai penghubung struktur jembatan.
Namun pada 13 Desember 2025, akses jalan tersebut sudah tersambung dengan dibukanya jembatan Krueng Meurendu.
"Status jembatan tersebut masih dalam perbaikan namun sudah fungsional," kata Abdul, Minggu (14/12/2025).
Sementara itu, di Jalan Nasional Pidie-Aceh Tengah, via Geumpang-Pameu-Sp. Uning masih terputus, lalu via Gumpang-Pamue sudah bisa ditembus kendaraan R4 sampai Kecamatan Rusip Antara, namun belum bisa menembus hingga Takengon.
"Sebanyak tiga jembatan putus dan pembersihan besar masih dilakukan antara Kabupaten Pidie menuju Aceh Tengah," katanya.
Selanjutnya, Aceh Tengah-Nagan Raya via Lhok Seumot-Jeuram, akses Jalan Dari Bts. Aceh Tengah/Nagan Raya Lhok Seumot-Jeuram sudah bisa dilalui dengan kendaraan roda dua.
Proses penimbunan oprit dan badan jalan terus dilaksanakan agar fungsional. Target selesai 17 Desember 2025.
Terkahir, di Gayo Lues Aceh Tenggara via Kutacane yang merupakan Jalan Nasional masih terputus. Penimbunan oprit dan pemasangan Bailey masih berjalan untuk membuka konektivitas penuh Gayo Lues-Aceh Tenggara.
"Target ruas jalan fungsional pada tanggal 30 Desember 2025," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)
