Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat menangani masalah rembesan air laut yang kerap menggenangi kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sebagai solusi permanen, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan betonisasi pada tanggul pengaman di kawasan tersebut.
Sekretaris Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Nugraharyadi, menjelaskan bahwa langkah ini diambil agar insiden air pasang yang meluap ke jalan seperti yang terjadi pada November 2025 tidak terulang kembali. Material yang digunakan pun bukan sembarang beton.
"Dengan menggunakan beton yang tahan air terutama air laut sehingga kemudian tidak ada lagi rembesan-rembesan," ujar Nugraharyadi dalam siaran terkait mitigasi curah hujan di Jakarta, Minggu.
Proyek penguatan tanggul ini mencakup panjang total 530 meter, yang terdiri dari 430 meter di sisi timur dan 100 meter di sisi barat.
Nugraharyadi menargetkan pengerjaan itu akan tuntas sepenuhnya pada 2027, yang akan menjadi kado bagi peringatan ulang tahun Jakarta yang ke-500.
Terkait status pengerjaan, ia menyebut saat ini masih dalam tahap akhir pelelangan.
"Ini sedang lelang. Mudah-mudahan pertengahan Desember, tanggal 15 ini, sudah ada pemenangnya dan kemudian kami bisa segera melaksanakan perbaikan," tambahnya.
Perbaikan ini mendesak dilakukan setelah cuaca ekstrem pada November lalu menyebabkan air laut pasang nyaris melampaui tanggul di Pantai Mutiara.
Akibatnya, air sering terhempas dan tumpah ke daratan, membuat jalanan di area perumahan menjadi becek, licin, dan membahayakan warga.
Rencana perbaikan itu juga mendapat perhatian dari legislatif.
Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta agar Dinas SDA tidak hanya fokus pada penambahan tinggi tanggul, tetapi juga memperhatikan kualitas material konstruksi.
Hal ini penting untuk memastikan dinding tanggul kokoh, tidak mudah bocor, dan memiliki daya tahan jangka panjang terhadap air laut. (ant/dpi)
