Penulis: Ama Boro Huko
TVRINews – Flores Timur
Akses Vital Flores Timur Lumpuh Total Jelang Nataru, Pihak Proyek Janji Penanganan Darurat
Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menyebabkan bencana longsor serius yang memutus total jalur penghubung antar kecamatan. Insiden ini, yang terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, melumpuhkan roda aktivitas ekonomi, pendidikan, dan terutama akses kesehatan bagi ribuan warga.
Jalur yang ambles merupakan ruas jalan krusial yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Wotan Ulumado, seperti Pandai dan Demondei, dengan desa-desa di Kecamatan Adonara Barat, termasuk Ile Pati dan Nimun Dani Bao.
Ruas jalan kabupaten sepanjang sekitar tujuh kilometer yang runtuh ini merupakan bagian dari Proyek Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah yang dibangun pada tahun 2023 oleh PT. Adisti Indah dengan nilai kontrak 28,4 Miliar.
Dampak Kelumpuhan dan Harapan Warga
Kepala Desa Demondei, Philipus Poli, menyatakan kekhawatiran mendalam mengenai dampak kelumpuhan ini terhadap masyarakat. Dalam wawancara telepon pada Minggu 14 Desember 2025, Philipus menekankan pentingnya respons cepat dari otoritas terkait.
"Aktivitas masyarakat lumpuh total. Kami sangat berharap ada langkah penanganan cepat dari pihak Penyedia Jasa (PJ) PT. Bumi Indah," kata Philipus Poli. "Akses ekonomi, pendidikan, dan terutama kesehatan harus segera kembali normal," tambahnya.
Kondisi ini menjadi mendesak mengingat kebutuhan masyarakat akan mobilitas untuk logistik, pelayanan publik, dan keadaan darurat medis, terutama menjelang peningkatan lalu lintas saat periode liburan akhir tahun.
Respons Cepat dari Pihak Proyek
Menanggapi bencana ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5, Viktor Nale, mengonfirmasi bahwa pihak pelaksana proyek telah mengambil tindakan darurat. Viktor menyatakan bahwa pergeseran tanah di lokasi masih signifikan, sehingga memerlukan kehati-hatian dalam penanganan.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Penyedia Jasa (PJ), Bapak Amink, dan kami upayakan penanganan langkah darurat besok (Senin, 15 Desember) agar kendaraan bisa lewat terlebih dahulu," ujar Viktor Nale saat dihubungi via seluler.
Lebih lanjut, Viktor menjelaskan bahwa rencana penanganan darurat melibatkan pemasokan sirtu (pasir dan batu) untuk menimbun area yang ambles di sisi tebing. Mereka juga akan menggunakan penopang dari batang pohon untuk mencegah runtuhnya tebing di sekitar ruas jalan, yang memang dikenal memiliki kontur tanah yang rawan longsor.
Informasi dari sumber terpercaya di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat mengindikasikan bahwa hujan lebat diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Flores Timur dalam beberapa hari ke depan, meningkatkan risiko longsor susulan.
Hal ini mempertegas pentingnya langkah mitigasi dan penanganan darurat yang cepat dan aman. Pihak berwenang didesak untuk memastikan keselamatan warga dan memprioritaskan pemulihan akses jalan secepatnya.
Editor: Redaksi TVRINews




