Prabowo Dituding Merusak Hutan Demi Keuntungan Sendiri, Gerindra: Lahan Beliau Justru Jadi Tempat Perlindungan Satwa

fajar.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Isu soal lahan Presiden Prabowo Subianto jadi penyebab banjir memang santer terdengar belakangan ini. Politisi Partai Gerindra Sudaryono menyebut banyak yang menuding tanpa dasar, seolah-olah Prabowo merusak alam demi keuntungan sendiri.

“Padahal, kalau kita mau tenang sedikit dan melihat data di lapangan, ceritanya sama sekali berbeda dari tuduhan yang beredar,” tutur Sudaryoni melalui unggahannya di Instagram, dikutip pada Senin (15/12).

Ia menegaskan, penjelasan kali ini datang bukan dari orang partai atau pemerintah, melainkan langsung dari WWF Indonesia.

“Mereka menegaskan kalau kerja sama dengan PT THL justru bertujuan menjaga hutan. Tidak ada aktivitas penebangan liar yang dilakukan di sana seperti yang sering diteriakkan oleh pihak yang kurang informasi,” ungkap Wakil Menteri Pertanian itu.

Dijelaskan, lahan seluas 90.000 hektar itu diserahkan secara sukarela untuk dijadikan tempat perlindungan gajah. Ini langkah berani untuk menjaga habitat satwa yang terancam punah.

Area yang tadinya dianggap pusat kerusakan, malah berubah fungsi menjadi benteng pertahanan bagi kelestarian alam dan satwa di Sumatera.

Ia mengatakan, fokus utama sekarang adalah pemulihan hutan dan pengembangan agroforestri bersama masyarakat sekitar. Wilayah ini bahkan tercatat sebagai salah satu pusat populasi gajah terbesar saat ini. Artinya, lingkungan di sana justru membaik dan semakin ramah bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.

“Kita harus lebih cerdas dalam memilah informasi yang berseliweran di media sosial. Jangan sampai emosi menutupi akal sehat kita dalam melihat kebenaran. Fakta sudah dibuka lebar, mari kita sudahi fitnah dan mulai dukung upaya pelestarian lingkungan,” pungkas Sudaryono.

Prabowo Subianto sejatinya pernah mengungkapkan kisah penyerahan lahan konsesi hutan tanaman industri (HTI) miliknya seluas 90 ribu hektar di Takengon, Aceh, untuk dijadikan kawasan perlindungan gajah.

Permintaan itu datang dari organisasi pecinta lingkungan dunia, World Wide Fund for Nature (WWF). Prabowo mengaku sebelum berkecimpung dunia politik, ia mengelola konsesi HTI seluas 98 ribu hektar di Aceh sebagai seorang pengusaha.

“Suatu saat saya didatangi oleh utusan dari kelompok konservasi alam, WWF. Mereka tahu bahwa dulu saya ini pengusaha yang mengelola konsesi HTI di Aceh, cukup besar, sekitar 98.000 hektar,” ungkap Prabowo.

WWF mengajukan permintaan pemanfaatan 10 ribu hektar lahan untuk dijadikan kawasan perlindungan gajah. Tak disangka, Prabowo justru menawarkan jumlah yang lebih besar.

“Saya tidak setuju 10.000 hektar. Saya akan kasih 20.000 hektar,” katanya tertawa.

Setelahnya, Raja Charles III yang merupakan salah satu pembina WWF mengirimkan surat ucapan terima kasih yang disampaikan melalui Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, di Istana Merdeka.

“Begitu saya baca surat dari Raja Charles, saya sampaikan ke Dubes bahwa saya memang sudah menyerahkan 20.000 hektar. Tapi karena surat dari Raja Charles ini, saya ambil keputusan menyerahkan 90.000 hektar. Saya sisakan hanya 8.000 hektar,” ucap Prabowo. (Pram/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jakarta Diteror Gempa, Punya Patahan Sesar Lokasinya di Sini
• 17 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil di Pengadilan Agama Bandung
• 6 jam lalufajar.co.id
thumb
Rupiah Melemah 0,13%, Pasar Tunggu Kepastian Arah The Fed
• 21 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Cabor Bulu Tangkis Sumbang Dua Emas SEA Games 2025
• 9 jam lalutvrinews.com
thumb
Dongkrak Ekonomi, Paket Stimulus Jadi Booster Konsumsi Akhir Tahun 2025
• 23 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.