Sebagai seorang mualaf, Marcell Darwin tak pantang menyerah dalam mendalami agama Islam. Meskipun dalam beberapa hal soal agama, Marcell kalah unggul dari buah hatinya dengan Fasty Nabila, Benjamin Qeenan Darwin.
Misalnya, dalam urusan hafalan surat-surat pendek di Al-Quran. Kata Marcell Darwin, tak jarang Qeenan meledeknya lantaran hafalan suratnya lebih banyak.
"Gue lebih ke di-bully ya sama anak gue ya. Karena gue masih belum bisa," ujar Marcell Darwin di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Marcell sendiri sadar betul bahwa anak-anak bakal lebih mudah menyerap hafalan ketimbang orang-orang seusianya. Sehingga, Marcell agak kesulitan menghafal beberapa surat pendek.
"Karena mungkin untuk anak kecil lebih gampang mempelajari hafalan ketimbang gue yang sudah banyak tahu, sudah banyak bahasa," kata Marcell.
"(Gue) harus baca, hafalin, cara menyampaikannya, itu agak lebih susah. Mungkin anak kecil lebih gampang. Gue lebih malu sih sama anak gue kalau hafalan," tambahnya.
Kendati demikian, bintang film Dalam Sujudku itu melihat ledekan putranya sebagai sebuah tantangan untuk lebih mendalami Al-Quran.
"Itu jadi tantangan buat gue. 'Ah Papa enggak bisa, Papa enggak bisa. Coba sini aku nih, Qulhu' gitu," ujarnya.
Alih-alih membuatnya putus asa, ledekan sang anak justru membuatnya makin semangat untuk belajar. Marcell bahkan makin semangat dalam mendalami Al Quran.
"Bikin gue enggak mau kalah sebenarnya sama anak gue. Masa dia bisa gue enggak? Gue harus coba lagi," tukasnya.
Lebih lanjut, semangat tersebut juga tak lepas dari sang istri yang tak lelah membantunya. Meski demikian, Marcell memastikan bahwa Fasty tak pernah memaksanya.
"Sebenarnya istri gue enggak nargetin mau seminggu sekali atau sebulan sekali. Enggak. Yang penting ketika dia nanya, gue harus ada yang satu yang gue bisa," tutup Marcell.



