tvOnenews.com - Jason Donovan Yusuf langsung mencuri perhatian publik Indonesia di SEA Games 2025. Perenang muda ini tampil cemerlang dan menjadi bintang baru tim renang nasional setelah sukses meraih dua medali emas pada debutnya di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
Bertanding di Thailand, Jason Donovan Yusuf mengejutkan banyak pihak pada hari pertama dan kedua perebutan medali, khususnya di Swimming Pool, Sports Authority of Thailand, Bangkok, dengan meraih dua emas dari nomor gaya punggung putra.
Medali emas pertamanya ia raih di nomor 100 meter gaya punggung putra, Rabu (10/12). Perenang asal Jakarta ini mencatat waktu tercepat, 55,08 detik, mengungguli Farrel Armandio Tangkas yang finis kedua dengan 55,89 detik. Selisih keduanya hanya 0,81 detik.
- Akuatik Indonesia
Sehari kemudian, Kamis (11/12), Jason kembali mendominasi di nomor 50 meter gaya punggung putra dengan catatan waktu 25,36 detik. Ia berhasil menyingkirkan dua perenang senior unggulan, Zheng Wen Quah asal Singapura yang meraih perak (25,43 detik), dan I Gede Siman Sudartawa yang menyabet perunggu (25,49 detik).
Keberhasilan ini sekaligus memutus dominasi Zheng Wen Quah di nomor gaya punggung SEA Games. Selama hampir satu dekade, perenang Singapura tersebut dikenal sebagai penguasa nomor gaya punggung, bahkan atlet yang pernah lolos semifinal 100 dan 200 meter gaya kupu-kupu di Olimpiade 2016 itu selalu meraih medali emas sejak SEA Games 2015 hingga 2023, di nomor 50, 100, maupun 200 meter.
Keberhasilan Jason Donovan menyabet dua emas di nomor gaya punggung mengejutkan publik olahraga Asia Tenggara, mengingat dirinya masih berstatus debutan di SEA Games 2025.
Pelatih Jason, Billy Arfianto, menyoroti pentingnya hubungan dekat antara pelatih dan atlet dalam kesuksesan sang murid.
"Sebenarnya persiapan kita seperti biasa dengan pelatih-pelatih lain, kita terus koordinasi dengan pelatih-pelatih yang ada di timnas," ucapnya, dikutip dari akun TikTok Akuatik.Id.
"Mungkin yang sering orang lupa, pelatih-pelatih lain lupa kita harus membentuk bonding antara pelatih dan atlet, karena di situ yang, saya banyak belajar dari Ko Albert, bonding Ko Albert dengan Siman," sambungnya.


