Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) mendorong lebih dari 2.500 lulusan perguruan tinggi, termasuk mahasiswa internasional dari lebih 45 negara, untuk mengambil peran sebagai pendiri usaha (founder) dan agen perubahan (game-changer) dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan Wakil Menteri Ekraf/Wakil Kepala Badan Ekraf Irene Umar saat menjadi pembicara dalam Wisuda ke-21 President University di Cikarang, Jawa Barat, Minggu, 14 Desember 2025.
Dalam sambutannya, Irene menegaskan komitmen pemerintah untuk membuka akses seluas-luasnya dan memberikan dukungan kepada generasi muda agar mampu membangun bisnis kreatif yang berdaya saing global, sekaligus berakar pada identitas budaya Indonesia.
“Kita hidup di era ketika kreativitas bukan lagi pilihan, melainkan keunggulan strategis. Apa pun latar belakang keilmuan Anda, kemampuan berpikir kreatif, beradaptasi, dan memecahkan masalah secara etis akan menentukan relevansi di masa depan,” ujar Irene dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menekankan bahwa perubahan global yang berlangsung cepat menuntut lulusan perguruan tinggi tidak hanya mengandalkan kemampuan akademik, tetapi juga memiliki kreativitas, inovasi, serta kemampuan adaptif lintas disiplin. Menurutnya, karakter tersebut menjadi kebutuhan utama di dunia kerja dan industri saat ini.
Selain kompetensi profesional, Irene juga mengingatkan pentingnya ketangguhan mental dan integritas dalam perjalanan karier. Tantangan dan kegagalan, kata dia, merupakan bagian dari proses yang harus dihadapi dengan sikap resilien dan penuh tanggung jawab agar keberhasilan yang dicapai dapat berkelanjutan.
Dalam konteks pembangunan nasional, Irene menilai generasi muda memegang peran strategis sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi kreatif. Sektor ini bertumpu pada ide, inovasi, dan kekayaan budaya, sehingga membutuhkan partisipasi aktif anak muda untuk menciptakan nilai ekonomi sekaligus dampak sosial.
“Ekonomi kreatif tumbuh dari gagasan dan keberagaman budaya. Generasi muda memiliki kekuatan untuk menghadirkan usaha, teknologi, dan solusi yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Irene mendorong para lulusan untuk memanfaatkan pengalaman internasional dan jejaring global yang dimiliki, tanpa mengesampingkan identitas kebangsaan. Nilai budaya, keberagaman, dan karakter Indonesia disebut sebagai modal penting untuk bersaing di tingkat global.
Menutup sambutannya, Irene mengajak para lulusan Class of 2025 untuk menggunakan ilmu dengan tujuan yang jelas, memimpin dengan integritas, serta berkarya dengan empati. Ia menegaskan, Kementerian Ekraf siap mendukung generasi muda sebagai motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Acara wisuda tersebut turut dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Presiden Budi Susilo Soepandji, Kepala LLDIKTI Wilayah IV periode 2022–2025 M. Samsuri, serta sejumlah perwakilan negara sahabat, di antaranya Duta Besar Yordania Sudqi Al Omoush, Duta Besar Mozambik Belmiro Jose Malate, Duta Besar Angola João Soares, dan Head of Chancery Kedutaan Besar Sri Lanka Nilanthi K. Pelawaththage.
Editor: Redaksi TVRINews




