Tumpukan sampah terlihat di beberapa titik di Kota Tangerang Selatan, seperti di bawah flyover Ciputat dan Puskesmas Serpong. Pemerintah Kota Tangerang Selatan kemudian menutup tumpukan sampah dengan terpal dan menyemprotkan cairan khusus untuk meminimalisasi bau tak sedap.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Bani Khosyatullah mengatakan, langkah tersebut merupakan penanganan sementara sambil memastikan proses pengangkutan dan pengelolaan sampah berjalan optimal.
“Penutupan dengan terpal dan penyemprotan ini kami lakukan agar dampak bau dapat ditekan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi. Ini adalah bagian dari penanganan cepat agar situasi tetap terkendali dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Bani dalam keterangan resmi, dikutip Senin (15/12).
Ia menambahkan, penyemprotan dilakukan menggunakan cairan ramah lingkungan yang berfungsi menekan aroma tidak sedap sekaligus menjaga kebersihan area sekitar tumpukan sampah. Petugas juga terus disiagakan untuk memantau kondisi lapangan secara berkala.
Tumpukan sampah ini terjadi setelah TPA Cipeucang ditutup sementara dalam rangka perbaikan. Upaya perbaikan ini merupakan respons pemerintah Kota Tangerang Selatan atas protes masyarakat yang semakin terdesak sampah dan air lindi dari lokasi tersebut.
Berbagai upaya perbaikan yang tengah dilakukan adalah penataan landfill 3 dengan metode terasering di anak kali Cirompang, serta pembangunan beronjong. DLH juga membuka akses jalan menuju landfill 4, pembebasan lahan untuk Material Recovery Facility (MRF) atau fasilitas pengolahan sampah modern.
“Kami mohon dukungan masyarakat. Dengan kolaborasi bersama, persoalan sampah ini bisa kita atasi secara bertahap dan berkelanjutan,” kata Bani.



