Selama sepekan terakhir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tumpukan sampah terlihat di sejumlah titik. Sampah hanya dibungkus plastik, ditutup terpal, dan disemprot cairan penekan bau, tanpa kejelasan kapan akan diangkut.
Di Jalan Raya Serpong terlihat sampah liar bahkan hingga ke median pembatas jalan.
Sabilah (35 tahun), pedagang nasi di kawasan Pakulonan, Jalan Raya Serpong, mengatakan kondisi tersebut menimbulkan kesan semrawut dan mencoreng wajah kota.
Penumpukan sampah sudah terjadi sejak sekitar sepekan lalu dan volumenya terus bertambah.
“Kemarin itu ada relawan yang membungkus pakai karung-karung. Kalau sebelumnya pakai kantong plastik warna merah dan putih,” kata Sabilah saat ditemui di warungnya, Senin (15/12).
Menurutnya, meski bau sampah belum sampai mengganggu aktivitas berdagang, keberadaan tumpukan tersebut tetap menimbulkan persoalan serius, terutama dari sisi estetika kota.
“Pemandangannya kurang bagus. Tapi kalau dari segi bau sih tidak terlalu mengganggu karena jaraknya agak jauh,” ujarnya.
Ia menuturkan, sebelumnya sampah yang ditaruh warga di median jalan biasanya tidak dibiarkan berlama-lama. Petugas kebersihan rutin datang mengangkut menggunakan mobil sampah.
“Kalau sebelumnya tidak sampai sebanyak itu, dan biasanya cepat diambil petugas,” tuturnya.




