Puluhan Desa di Kabupaten Cirebon Terendam Banjir, Ratusan Warga Terdampak

bisnis.com
1 hari lalu
Cover Berita

Bisnis.com, CIREBON- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon sejak Sabtu sore hingga malam hari memicu banjir di sejumlah kawasan pada Minggu (14/12/2025) hingga Senin (15/12/2025).

Bencana hidrometeorologi tersebut melanda wilayah barat dan utara kabupaten, merendam puluhan desa dan mengganggu aktivitas warga.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, banjir terjadi di 20 desa yang tersebar di 10 kecamatan. 

Baca Juga

  • Cirebon Berebut Kue Industri Pengolah Sampah Jelang Tutupnya TPA Gunungsantri
  • Cirebon Belum Terselamatkan dari Krisis Perlindungan Kesehatan

Ketinggian air bervariasi, mulai dari sekitar 80 sentimeter hingga mencapai 1,5 meter di titik-titik tertentu. Selain menggenangi permukiman warga, luapan air juga menyebabkan terputusnya beberapa akses jalan penghubung antarkecamatan.

Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Samsul Huda, mengatakan intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang menjadi pemicu utama terjadinya banjir. 

Curah hujan yang berlangsung berjam-jam tidak hanya terjadi di wilayah Cirebon, tetapi juga di daerah hulu, termasuk Kabupaten Kuningan, sehingga memperbesar debit aliran sungai.

“Air sungai meluap karena tidak mampu menampung volume air hujan yang cukup besar. Kondisi ini menyebabkan banjir di sejumlah wilayah rendah dan permukiman padat penduduk,” ujar Samsul, Senin (15/12/2025).

Berdasarkan pendataan sementara BPBD, sedikitnya 199 rumah warga terendam banjir. Jumlah penduduk terdampak mencapai 791 jiwa yang berasal dari 255 kepala keluarga. 

Hingga saat ini, sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut, sementara sebagian lainnya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Wilayah yang dilaporkan terdampak antara lain Kecamatan Plered, Weru, Gunungjati, Ciwaringin, Arjawinangun, Gempol, Klangenan, Panguragan, dan Depok. Di Kecamatan Arjawinangun, Desa Jungjang Wetan menjadi salah satu lokasi dengan dampak paling parah. 

Genangan air di kawasan tersebut mencapai sekitar satu meter dan masuk ke dalam rumah-rumah warga.

BPBD bersama unsur terkait melakukan evakuasi terbatas, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia. Proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet karena ketinggian air masih menyulitkan akses kendaraan darat. Warga yang dievakuasi dipindahkan ke lokasi yang dinilai lebih aman dari genangan.

Selain merendam rumah, banjir juga mengganggu jaringan transportasi. Luapan air di beberapa titik memutus jalan penghubung antarkecamatan sehingga aktivitas warga dan distribusi barang terhambat. 

Salah satu ruas jalan yang terdampak merupakan jalur penghubung Arjawinangun dan Suranenggala yang tidak dapat dilalui kendaraan akibat genangan air.

Samsul menyebutkan, banjir kali ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi. 

BPBD juga terus melakukan pemantauan kondisi sungai dan permukiman warga yang berada di daerah rawan banjir.

“Kami mengingatkan warga agar segera melapor jika ketinggian air meningkat atau terjadi kondisi darurat. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” katanya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Terungkap Motif Perkelahian Maut 2 Lawan 1 di Banjar, Dipicu Uang Rp10.000
• 23 jam lalurctiplus.com
thumb
Pasca-Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Pramono Pastikan Pedagang Tak Direlokasi: Nanti Direnovasi
• 15 jam lalukompas.tv
thumb
PDAM Tirta Patriot Bekasi Luncurkan Spot Air Minum Berkualitas di Titik Strategis
• 38 menit lalurealita.co
thumb
Modernland Realty (MDLN) Tetap Ekspansi Meski Global Penuh Ketidakpastian
• 3 jam laluidxchannel.com
thumb
Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 Desember 2025: Aceh, Medan dan Padang Masih Diguyur Hujan
• 1 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.