GenPI.co - Ikan dikenal sebagai salah satu sumber protein terbaik yang kaya lemak sehat, vitamin, dan mineral penting.
Jenis ikan tertentu memiliki kandungan nutrisi yang terbukti mendukung kesehatan jantung dan fungsi otak.
Dilansir Health, berikut beberapa jenis ikan paling sehat untuk dikonsumsi secara rutin.
1. Ikan SalmonSalmon memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap.
Salmon Alaska liar seperti jenis Sockeye dan Coho dikenal kaya asam lemak omega-3, khususnya DHA (docosahexaenoic acid) serta EPA (eicosapentaenoic acid).
Kedua jenis lemak sehat itu berperan penting dalam menurunkan kadar trigliserida, memperbaiki profil kolesterol, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi peradangan.
Salmon merupakan sumber protein berkualitas tinggi, kalium, vitamin B12, dan selenium.
Salmon juga mengandung astaxanthin, antioksidan karotenoid yang mendukung kesehatan otak dan bisa membantu melindungi dari penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
2. SardenMeski berukuran kecil, sarden menyimpan kandungan nutrisi yang luar biasa untuk jantung dan otak.
Ikan ini kaya EPA dan DHA, vitamin D, vitamin B12, kalsium, serta selenium.
Karena berada di bagian bawah rantai makanan, sarden cenderung mengandung kadar merkuri yang sangat rendah dibandingkan ikan berukuran besar.
Kandungan omega-3 dalam sarden begitu tinggi, sehingga konsumsi rutin ikan ini bisa membantu mengurangi kebutuhan suplemen omega-3.
Kalsium dalam sarden berperan menjaga fungsi jantung yang normal dan membantu mengatur tekanan darah.
3. Ikan Trout PelangiIkan trout pelangi merupakan ikan air tawar yang kaya omega-3, protein, dan vitamin D.
Ikan ini memiliki rasa yang lembut, rendah merkuri, dan umumnya dibudidayakan secara bertanggung jawab, menjadikannya pilihan yang baik untuk kesehatan serta lingkungan.
Omega-3 dan vitamin D dalam ikan trout pelangi berperan mendukung fungsi sel otak, daya ingat, serta pengaturan suasana hati.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin D yang cukup dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif dan penurunan risiko depresi serta demensia pada usia lanjut. (*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?





