Hi!Pontianak - Sebuah video singkat di media sosial TikTok menjadi pintu masuk hadirnya perhatian dan kepedulian nyata bagi Boy, seorang anak di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, yang mengalami gangguan serius pada kakinya akibat sengatan lebah. Video yang diunggah oleh guru Boy itu viral dan menyita perhatian publik, hingga akhirnya menggerakkan langkah cepat Kapolres Sintang.
Dalam video tersebut, terlihat kondisi kaki Boy membengkak parah hingga tidak dapat digunakan untuk beraktivitas. Setelah menerima laporan dan menelusuri informasi yang beredar, Kapolres Sintang langsung memerintahkan Kapolsek Ambalau untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
Hasilnya, diketahui bahwa selama ini Boy hanya mendapatkan perawatan terbatas di Puskesmas. Keterbatasan biaya membuat keluarga tidak mampu melanjutkan pengobatan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai, sehingga kondisi kakinya semakin memburuk.
“Karena keterbatasan biaya, akhirnya tidak mendapatkan pengobatan lanjutan sehingga mengakibatkan bengkak pada salah satu kaki dan tidak bisa dipergunakan lagi,” ujar Kapolres Sintang, AKBP Sanny Handityo.
Tidak tinggal diam, Kapolres Sintang segera menginisiasi koordinasi lintas sektor dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang, melibatkan Bupati, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga pihak rumah sakit. Langkah ini dilakukan untuk memastikan Boy memperoleh penanganan medis dan pendampingan secara menyeluruh.
“Saya perintahkan Kapolsek Ambalau untuk membawa anak ini ke Sintang agar bisa kita pertemukan dengan pihak-pihak terkait. Saya tidak ingin ada anak di wilayah kita yang masa depannya terhambat hanya karena persoalan biaya pengobatan,” tegas Kapolres Sintang.
Dalam pertemuan yang difasilitasi Polres Sintang bersama pemerintah daerah, Boy akhirnya mendapatkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari dukungan pendidikan hingga jaminan kesehatan penuh untuk proses pengobatannya. Kapolres Sintang juga secara pribadi memberikan peralatan belajar serta tongkat bantu jalan, sebagai bentuk apresiasi atas semangat Boy yang tetap ingin bersekolah meski dalam kondisi sakit.
“Ini adalah tanggung jawab moral kita bersama. Anak-anak seperti Boy berhak mendapatkan kesempatan dan harapan yang sama. Kami akan memastikan proses pengobatannya berjalan hingga pulih,” tambah Kapolres Sintang.
Usai seluruh koordinasi dilakukan, Boy langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan. Pemerintah daerah bersama Kepolisian memastikan pemantauan kondisi Boy akan terus dilakukan.





