Kupiansk Membara! Ukraina Kepung 200 Tentara Rusia, Uni Eropa Sita 210 Miliar Euro Aset Moskow

erabaru.net
17 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Medan perang Ukraina dan krisis politik internal Eropa kembali memanas secara bersamaan. Perang Rusia–Ukraina tidak hanya terus berkecamuk di garis depan, tetapi juga semakin mengguncang fondasi stabilitas politik, ekonomi, dan sosial Eropa. Konflik berkepanjangan ini mempercepat krisis struktural yang telah lama terpendam di dalam Uni Eropa, memicu ketegangan baru baik di medan tempur maupun di ranah diplomasi internasional.

Ukraina Lancarkan Serangan Balik Mendadak di Kharkiv

Pada 12 Desember 2025, militer Ukraina melancarkan serangan balik mendadak di wilayah Oblast Kharkiv, yang menghasilkan capaian strategis signifikan. Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali sejumlah wilayah penting, termasuk kawasan permukiman di utara Kupiansk serta beberapa desa di sekitarnya.

Serangan ini tidak hanya berdampak teritorial, tetapi juga memukul langsung sistem pendukung militer Rusia. Ukraina dilaporkan berhasil memutus jalur logistik utama Rusia, sehingga menyebabkan sekitar 200 tentara Rusia terjebak dan terkepung di dalam Kota Kupiansk.

Pasukan Rusia Terisolasi, Bala Bantuan Terputus

Komandan Resimen Garda Nasional Ukraina “Khartiia” mengonfirmasi bahwa kondisi pasukan Rusia di Kupiansk kini berada dalam situasi kritis.

“Pasukan Rusia telah sepenuhnya terisolasi. Jalur pasokan dan bala bantuan mereka terputus,” ujar komandan tersebut.

Menurut laporan lapangan, Ukraina kini menguasai wilayah utara dan barat Kupiansk, sementara unit-unit Rusia yang tersisa terjebak di pusat kota, menghadapi tekanan militer yang semakin intens.

Zelenskyy Turun ke Garis Depan, Bantah Klaim Rusia

Dalam langkah yang jarang terjadi, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pada 12 Desember 2025 turun langsung ke garis depan Kupiansk. Mengenakan rompi antipeluru, Zelenskyy merekam sebuah video di depan papan penanda pintu masuk kota, sebagai pesan simbolik sekaligus politik.

Dalam pernyataannya, Zelenskyy secara tegas membantah klaim Rusia yang sebelumnya menyatakan telah sepenuhnya menguasai Kupiansk.

“Rusia boleh mengatakan apa pun. Namun kenyataan di lapangan akan berbicara dengan sendirinya,” tegas Zelenskyy.

Kehadiran langsung Zelenskyy di medan tempur dinilai sebagai pesan kuat kepada dunia internasional, bahwa Ukraina masih memegang kendali strategis dan tidak berada di posisi defensif seperti yang diklaim Moskow.

Dampak Langsung terhadap Diplomasi dan Perundingan Damai

Keberhasilan militer Ukraina di Kharkiv diyakini akan berdampak langsung terhadap peta perundingan diplomatik. Sejumlah analis menilai bahwa kemenangan di medan perang akan memperkuat posisi tawar Ukraina dalam setiap proses mediasi damai yang tengah diupayakan, khususnya oleh Amerika Serikat.

Situasi ini kembali menegaskan satu realitas pahit dalam konflik modern: hasil di meja perundingan sering kali ditentukan oleh situasi di medan tempur.

Uni Eropa Bekukan 210 Miliar Euro Aset Bank Sentral Rusia

Masih pada 12 Desember 2025, Uni Eropa mengumumkan langkah drastis di bidang ekonomi dan keuangan. Brussels secara resmi memutuskan untuk membekukan tanpa batas waktu sekitar 210 miliar euro aset milik Bank Sentral Rusia.

Keputusan ini berlaku hingga Rusia:

  1. Menghentikan agresi militernya terhadap Ukraina, dan
  2. Membayar kompensasi perang atas kerusakan yang ditimbulkan.

Langkah ini diambil melalui mekanisme darurat, yang memungkinkan Uni Eropa melewati keharusan persetujuan bulat seluruh negara anggota. Strategi ini secara efektif menghindari potensi veto dari negara-negara seperti Hungaria dan Slovakia, yang selama ini cenderung bersikap lebih lunak terhadap Moskow.

Aset Rusia Dijadikan Jaminan Pinjaman untuk Ukraina

Dari total aset yang dibekukan, sekitar 185 miliar euro disimpan di sebuah lembaga kliring keuangan di Belgia. Uni Eropa berencana menggunakan aset tersebut sebagai jaminan untuk memberikan pinjaman kompensasi kepada Ukraina hingga 165 miliar euro.

Dana tersebut akan digunakan untuk:

Pinjaman ini bersifat tanpa bunga dan hanya perlu dilunasi setelah Rusia benar-benar membayar ganti rugi perang, sehingga secara praktis dipandang sebagai kompensasi perang yang dibayarkan di muka.

Rusia Tuduh Uni Eropa Lakukan Pencurian

Bank Sentral Rusia bereaksi keras terhadap keputusan tersebut. Moskow menuduh Uni Eropa melakukan “pencurian terang-terangan” dan menyebut langkah itu sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Namun, di tingkat global, muncul pertanyaan besar mengenai konsistensi kebijakan Uni Eropa. Di satu sisi, Brussels menyita aset Rusia dalam jumlah masif, tetapi di sisi lain sejumlah negara Eropa masih terus mengimpor minyak dan gas Rusia.

Ketidakkonsistenan ini memicu ketidakpuasan di dalam Eropa sendiri, terutama di kalangan masyarakat yang menilai beban ekonomi konflik justru lebih banyak ditanggung oleh warga Eropa, sementara ketergantungan energi pada Rusia belum sepenuhnya terputus.

Eropa di Persimpangan Sejarah

Perkembangan pada 12 Desember 2025 ini menegaskan bahwa perang Rusia–Ukraina telah melampaui batas konflik regional. Ia kini menjadi krisis multidimensi yang menguji:

Dengan medan tempur yang terus berubah dan keputusan ekonomi yang semakin ekstrem, Eropa tampaknya telah memasuki fase paling sensitif sejak awal perang—fase di mana setiap langkah militer maupun finansial dapat menentukan arah sejarah benua tersebut.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Emak-emak Sibolga Lega Dapat Susu dan Obat dari UMI Makassar
• 10 jam lalufajar.co.id
thumb
Video:Jasa Marga Siagakan Operasi Penuh Hadapi Arus NATARU 2025 - 2026
• 5 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Menilik Prospek Saham COIN, TRIN dan WIFI dalam Dekapan Keluarga Djojohadikusumo
• 22 jam lalukatadata.co.id
thumb
Ijazah Jokowi Ditampilkan saat Gelar Perkara Khusus, Josua Sinambela: Semoga Tersangka Siap-siap Menuju Jeruji Besi
• 10 jam lalufajar.co.id
thumb
Antrean Panjang di Bantargebang dan Nyawa Sopir Truk Sampah yang Dipertaruhkan
• 13 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.