Spesies Katak Baru Sumatra Diidentifikasi, Bukti Biodervisitas Indonesia Belum Sepenuhnya Terungkap

Jakarta: Tim peneliti herpotologi berhasil mengidentifikasi dua spesies katak baru dari genus (marga) Hyralana yang hanya ditemukan di hutan pegunungan Sumatra. Penemuan ini menegaskan Indonesia masih menyimpan kekayaan biodiversitas yang belum terjamah ilmu pengetahuan.

"Jadi jurnal kita itu kesimpulannya penemuan katak baru yang belum ada nama latinnya," kata herpetolog Faunaland Group, Danny Gunalen, kepada Metrotvnews.com, Senin, 15 Desember 2025.

Kedua spesies tersebut termasuk dalam kelompok kompleks Hylarana signata. Masing-masing spesies diberi nama Hylarana anantambanii dan Hylarana hellenae. 

Nama pertama diberikan sebagai penghormatan kepada Shri Anant Ambani, pegiat kesejahteraan satwa Vantara Rescue Centre. Sementara itu, nama kedua menghormati Hellen Kurniati, herpetolog Indonesia yang telah lebih dari 36 tahun mendokumentasikan herpetofauna Sumatra.

Jurnal tersebut dirilis pada 25 November 2025. Danny mengakui proses identifikasi sejak katak pertama kali ditemukan pada 1998 tidak sebentar.

"Kita perlu beragam pengujian dan perbandingan morfolofi sampai DNA sequencing. Prosesnya sangat lama. Tapi kita bisa membuktikan bahwa ini spesies baru," terang Danny.


Shri Anant Ambani, pegiat kesejahteraan satwa Vantara Rescue Centre, yang namanya diabadikan untuk penamaan Hylarana anantambanii. Dok. Istimewa
  Perbedaan Genetik dan morfologi yang unik Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Taprobanica edisi November 2025 ini menggunakan pendekatan taksonomi integratif. Jurnal riset yang ditulis Amat Ribut, Misbahul Munir, AA Thasun Amarasinghe, Danny Gunalen, Eric N Smith, Achmad Farajallah, dan Amir Hamidy ini menggabungkan analisis genetik dan morfologi katak. 

Hasil analisis DNA mitokondria menunjukkan perbedaan genetik hingga 4,81 pesen di spesies baru tersebut. Angka ini cukup signifikan untuk menetapkan status spesies yang terpisah.

Secara fisik, kedua katak memiliki pola warna dan bentuk tubuh yang khas. Hylarana anantambanii ditemukan di kawasan hutan Sumatra selatan, Lampung dan Bengkulu. Spesies ini memiliki garis dorsolateral tipis berwarna jingga dan tubuh berwarna hitam dengan bintik-bintik putih.

"Penemuan pertama itu pada 1998, di kawasan Bukit Barisan, Lampung," kata Danny.

Sementara itu, Hylarana hellenae hanya diketahui dari Taman Nasional Kerinci Seblat di Jambi. Spesies ini memiliki garis dorsolateral berwarna jingga kemerahan dan kulit tubuh yang lebih kasar.

Menurut jurnal tersebut, spesies katak ini sangat sulit dibedakan dengan katak lain dalam kelompok yang sama tanpa analisis genetik. Menariknya, kedua spesies baru ini hanya ditemukan di dalam kawasan konservasi.

Hyralana anantambanii ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, dan wilayah Bengkulu. Sementara itu, Hyralana hellenae hanya diketahui berada di Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.

"Tugas selanjutnya adalah mengukur populasi spesies ini," kata Danny.


Spesies Hyralana anantambanii (A) dan Hylarana hellenae. Dok. TAPROBANICA
  Indonesia harta karun biodiversitas fauna Danny menyebut penemuan spesies katak baru ini bukti Indonesia adalah kotak harta karun biodiversitas fauna. Terutama amfibi dan reptil.

"Masih banyak spesies yang belum kita temukan atau identifikasi. Saat ini kita sebagai peniliti juga melakukan riset spesies ular," ungkap Danny.

Keanekaragaman hayati Indonesia ini terancam jika habitat mereka tidak dijaga dengan baik.