EtIndonesia. Hampir semua orang tahu bahwa Bruce Lee adalah “Raja Kungfu” dengan kemampuan bela diri yang luar biasa. Namun sangat sedikit yang mengetahui bahwa Bruce Lee sebenarnya memiliki kekurangan fisik bawaan.
Dalam dunia seni bela diri Tiongkok, ada prinsip penting: “Mata melihat enam arah, telinga mendengar delapan penjuru.”
Artinya, penglihatan dan kewaspadaan adalah fondasi utama. Karena itu, memiliki masalah pada mata dianggap sebagai cacat besar bagi seorang praktisi kungfu.
Tetapi Bruce Lee sejak kecil mengalami rabun jauh.
Dia pernah mengatakan secara jujur: “Karena aku rabun sejak kecil, aku mulai dengan belajar Wing Chun, karena itu adalah aliran yang paling cocok untuk pertarungan jarak dekat.”
Selain itu, kedua kakinya tidak sama panjang—kaki kanannya lebih pendek 5 cm dari kaki kirinya.
Namun justru karena perbedaan ini, Bruce Lee mengembangkan gaya bertarung khas:
- Kaki kiri digunakan untuk tendangan jarak jauh dan tendangan tinggi—cepat dan ganas seperti angin.
- Kaki kanan digunakan untuk tendangan pendek, serangan kilat, atau teknik tersembunyi pada jarak dekat.
Ketidakseimbangan kedua kakinya justru membuat pose bertarungnya lebih unik dan indah, sehingga menjadi ciri khas aliran bela diri baru yang kemudian dikenal di seluruh dunia.
Pesan Penting
Perkembangan suatu hal terjadi karena kombinasi dua faktor: faktor internal (dalam diri) dan faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal adalah dasar perubahan; faktor eksternal adalah kondisi yang memungkinkan perubahan itu terjadi—dan keduanya saling memengaruhi.
Kisah Bruce Lee menunjukkan bahwa:
- Selama kita memaksimalkan kekuatan internal dan terus berjuang,
- Tidak menyerah pada kekurangan atau kondisi yang tidak ideal,
- Mengubah kelemahan menjadi kekuatan,
maka seseorang tetap bisa menjadi pribadi hebat—bahkan melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil.
Kekuatan Transformasi
Kontradiksi adalah sifat alami dalam segala hal—dua sisi yang bertentangan tetapi saling melengkapi.
Rabun jauh dan kaki yang tidak seimbang adalah kekurangan besar bagi orang yang ingin berlatih bela diri. Namun Bruce Lee justru:
- mengenali kondisinya dengan jelas,
- memanfaatkan apa yang menguntungkan,
- dan mengubah kelemahan menjadi kelebihan.
Akhirnya, kekurangan itu justru menjadi elemen khas yang memperkuat gaya bertarungnya.
Pelajaran Terbesar
Untuk memahami dan mengubah dunia, seseorang harus berani menggunakan daya kreasi dan kemauan diri. Kondisi luar memang membatasi seseorang, tetapi sekaligus menyediakan ruang luas untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Bruce Lee, berdasarkan analisis mendalam atas kondisi dirinya, menggunakan kelebihan yang dimiliki, mengeliminasi pengaruh buruk dari kelemahan, dan akhirnya menciptakan gaya bela diri unik yang mengguncang dunia—membawa “Demam Kungfu” ke seluruh dunia.(jhn/yn)



