Kondisi Terkini Usai Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati

kompas.com
18 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda los buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menyisakan kerusakan parah pada dagangan pedagang.

Sejumlah buah seperti pisang, pepaya, hingga nangka terlihat berserakan dan hangus terbakar pada Senin (15/12/2025).

Berdasarkan pantauan di lokasi, buah pepaya tampak menghitam akibat terbakar. Meski demikian, masih terdapat beberapa pepaya berwarna hijau dan oranye yang dinilai masih layak jual.

Buah-buahan tersebut kemudian dipilah dan dimasukkan ke dalam keranjang oleh para pedagang. Selain pepaya, kondisi serupa juga terlihat pada buah pisang di salah satu los pedagang.

Baca juga: Kuasa Hukum Roy Suryo Cs Soroti Prosedur Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Seluruh buah pisang tampak menghitam sehingga tidak dapat dikonsumsi dan dibiarkan begitu saja.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=kebakaran, Kebakaran Pasar Kramat Jati, kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, kebakaran los buah pasar kramat jati&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNS8xNDM4MDA1MS9rb25kaXNpLXRlcmtpbmktdXNhaS1rZWJha2FyYW4tcGFzYXItaW5kdWsta3JhbWF0LWphdGk=&q=Kondisi Terkini Usai Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Buah-buahan lain seperti nangka dan jambu juga terlihat ditinggalkan pedagang karena kondisinya sudah hangus terbakar.

Pasca kebakaran, bau hangus dan gosong masih tercium dari area los buah Pasar Induk Kramat Jati.

Sejumlah pedagang terlihat memilah sisa dagangan yang masih bisa dijual, sementara petugas pasar menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah sisa kebakaran.

Baca juga: Saat Api Melahap Pasar Kramat Jati, Tabungan Pedagang Buah untuk Anak Yatim Ikut Hangus

Pada hari yang sama, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga terlihat melakukan pengecekan di lokasi kebakaran guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Salah satu pedagang buah, Par (60), mengaku kehilangan seluruh dagangannya akibat peristiwa tersebut.

Ia berharap adanya perhatian dan bantuan dari pihak terkait setelah kebakaran menghanguskan sumber penghasilannya.

"Harapan saya, ya kalau bisa dibantu sama pemerintah atau pasar kan gitu karena yo abis semua," tutur Par.

Baca juga: Pengendara Dicegat dan Dianiaya Mata Elang di Depok, Polisi: Itu Tindak Pidana

Par juga menyampaikan bahwa ia tidak sempat menyelamatkan uang tabungan yang disimpannya di dalam kaleng maupun di bawah kasur saat kebakaran terjadi.

"Hangus semua, kalau yang di bawah kasur juga nggak ketauan berapanya. kemarin (tabungan) itu untuk anak yatim itu yang di kaleng kalau yang di bawah kasir kalau kepepet butuh ada kabar kampung sakit meninggal bisa langsung pulang," ungkap Par.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Ia memperkirakan uang yang tersimpan di dalam kaleng mencapai sekitar Rp 5 juta. Par mengaku selama ini tidak menyimpan uang di bank karena tidak memahami caranya.

"Pikiran saya sekitar Rp 5 juta, karena nggak bisa menabung di bank (enggak paham)." jelas Par.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia 43 Emas 56 Perak, dan 53 Perunggu, Megawati Hangestri Tampil Hari Ini 
• 19 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Polisi Buru YouTuber Terkait Dugaan Ujaran Kebencian Berbau SARA
• 16 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Banjir Rendam 22 Desa di Barat Cirebon, Ribuan Warga Terdampak
• 18 jam lalutvrinews.com
thumb
Prabowo: Segera bangun hunian bagi korban bencana, pakai lahan negara
• 15 jam laluantaranews.com
thumb
Ekonom Waspadai Risiko Proyek Investasi Danantara pada 2026
• 1 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.