Tentara AS Tewas Disergap ISIS, Gaza Meledak, Korea Utara Terkapar, Belarus Berubah Arah

erabaru.net
1 hari lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Situasi keamanan global kembali memanas pada pertengahan Desember 2025. Dalam rentang waktu kurang dari 48 jam, sejumlah peristiwa besar terjadi hampir bersamaan di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Asia Timur—mulai dari serangan mematikan ISIS terhadap pasukan Amerika Serikat di Suriah, eskalasi militer Israel di Gaza, hingga pengakuan mengejutkan Korea Utara terkait pengiriman pasukan ke Rusia. Di sisi lain, Belarus mengambil langkah politik signifikan dengan membebaskan ratusan tahanan politik, sementara Amerika Serikat memperketat kebijakan imigrasi.

Serangan ISIS di Suriah: Tiga Warga Amerika Tewas, Trump Janjikan Balasan Keras

Pada 13 Desember 2025, pasukan Amerika Serikat yang bertugas di Suriah menjadi sasaran penyergapan militan ISIS. Serangan tersebut menewaskan tiga warga Amerika, terdiri dari dua tentara AS dan satu penerjemah lokal, sementara tiga personel lainnya mengalami luka-luka.

Pentagon mengonfirmasi bahwa pelaku serangan adalah anggota pasukan keamanan Suriah asal Aleppo yang berafiliasi dengan ISIS. Penyerang tersebut dilaporkan tewas ditembak di lokasi kejadian saat insiden berlangsung.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump merespons keras insiden ini. Dalam pernyataan singkat namun tegas, Trump bersumpah akan melakukan pembalasan militer yang kuat dan terukur terhadap jaringan ISIS yang bertanggung jawab.

Unjuk Kekuatan Militer AS: A-10C dan F-16 Dikerahkan di Wilayah Palmyra

Beberapa jam setelah serangan tersebut, berbagai rekaman video beredar luas di media sosial dan jaringan intelijen terbuka. Video itu memperlihatkan pesawat serang A-10C Thunderbolt II milik AS terbang rendah di wilayah Palmyra, Suriah, sembari melepaskan flare—langkah yang dipandang sebagai sinyal kesiapan tempur.

Selain itu, Amerika Serikat juga mengerahkan pasukan gabungan AS–Suriah serta melakukan aksi demonstrasi kekuatan menggunakan jet tempur F-16. Para analis militer menilai langkah ini sebagai peringatan langsung kepada ISIS dan aktor bersenjata lain di kawasan tersebut.

Gaza Diguncang Serangan Israel: Tokoh Kunci Hamas Tewas

Masih pada 13 Desember 2025 sore, Israel melancarkan serangan udara presisi di Jalur Gaza. Dalam serangan itu, Said, kepala unit manufaktur senjata Hamas dan salah satu perencana utama serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel, dilaporkan tewas.

Pemerintah Israel menyebut operasi tersebut sebagai langkah pencegahan strategis terhadap kemampuan militer Hamas. Namun, pihak Hamas langsung mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlaku.

Eskalasi ini kembali menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah, di tengah situasi regional yang sudah sangat rapuh.

Korea Utara Akui Kirim Pasukan ke Rusia: Ribuan Tewas, Krisis Internal Menguat

Di Asia Timur, Kim Jong Un untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui bahwa Korea Utara telah mengerahkan pasukan ke Rusia. Pengakuan tersebut disampaikan pada 13 Desember 2025, dengan dalih bahwa pasukan itu ditugaskan untuk operasi ranjau dan teknik tempur.

Namun, laporan intelijen Barat menyebutkan angka yang jauh lebih mencengangkan. Diperkirakan sekitar 14.000 tentara Korea Utara dikirim ke wilayah Kursk, Rusia, dengan lebih dari 6.000 di antaranya tewas—angka yang sangat bertolak belakang dengan laporan resmi Pyongyang.

Lebih jauh, sumber intelijen mengungkap bahwa pembayaran dan bantuan dari Rusia jauh di bawah janji awal, memicu kemarahan di kalangan elit Korea Utara. Banyak kompensasi bagi keluarga tentara tidak pernah sampai ke penerima, menimbulkan keresahan serius dan kekhawatiran akan gejolak domestik di dalam negeri Korea Utara.

Belarus Bebaskan 123 Tahanan Politik, AS Longgarkan Sanksi

Sementara itu di Eropa Timur, sebuah perkembangan politik penting terjadi di Belarus. Pada 13 Desember 2025, pemerintah Belarus mengumumkan pembebasan 123 tahanan politik, termasuk peraih Nobel Perdamaian 2022 Ales Bialiatski serta tokoh oposisi terkemuka Maria Kolesnikova.

Pembebasan ini terjadi setelah pembicaraan tingkat tinggi antara Belarus dan Amerika Serikat. Menyusul langkah tersebut, Washington mengonfirmasi pelonggaran sebagian sanksi terhadap Belarus, menandai kemungkinan pergeseran kebijakan dan pendekatan diplomatik baru antara kedua negara.

Para pengamat menilai langkah ini bisa menjadi awal perubahan dinamika politik Belarus yang selama ini berada di bawah tekanan internasional.

AS Perketat Kebijakan Imigrasi: Aturan Foto Baru Diberlakukan

Di dalam negeri Amerika Serikat, Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS) pada 12 Desember 2025 mengumumkan kebijakan baru terkait foto dokumen imigrasi.

Mulai saat ini:

Kebijakan ini langsung berlaku dan diperkirakan akan berdampak pada jutaan pemohon visa, kartu hijau, dan dokumen imigrasi lainnya.

Kesimpulan

Rangkaian peristiwa pada 12–13 Desember 2025 menunjukkan betapa rapuh dan saling terhubungnya situasi geopolitik global saat ini. Dari medan tempur Suriah dan Gaza, krisis internal Korea Utara, hingga manuver diplomatik Belarus dan kebijakan domestik Amerika Serikat—semuanya menjadi bagian dari gelombang ketegangan baru yang berpotensi membentuk arah politik dan keamanan dunia dalam waktu dekat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi
• 16 jam lalutvonenews.com
thumb
Lima Dedengkot OPM di Intan Jaya Berikrar Kembali ke NKRI
• 4 jam lalurepublika.co.id
thumb
Aksi Nyata Peduli Kemanusiaan, BRI Finance Meriahkan HUT ke-42 Melalui Donor Darah
• 6 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Menkeu: Penyesuaian PPN 2026 Belum Diputuskan
• 19 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Daftar Film Horor Indonesia Paling Laris, Ada yang Tembus 10 Juta Penonton!
• 7 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.