Jakarta, VIVA – Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan pentingnya peran Networked Collaboration for New Potential (NCNP) dalam menyelaraskan tantangan operasi dengan solusi teknologi yang relevan.
Program ini diharapkan mampu menghadirkan nilai tambah signifikan, baik terhadap peningkatan produksi migas maupun kinerja finansial perusahaan.
Salah satu inovasi yang mendapat perhatian adalah peluncuran aplikasi digital yang memungkinkan penyedia teknologi mengakses langsung informasi tantangan operasi, sehingga mempercepat proses pencocokan antara kebutuhan dan solusi teknologi. Inisiatif ini turut diapresiasi oleh SKK Migas dan Kementerian ESDM sebagai langkah strategis menuju efisiensi industri hulu migas.
Inovasi ini ditampilkan melalui gelaran Technology Day & Business Forum 2025 yang berlangsung pada 1–3 Desember 2025 di Jakarta, PHE bersama dengan para penyedia teknologi berupaya menjawab tantangan produksi migas nasional saat ini melalui inovasi yang tepat guna.
Menjadi wadah kolaborasi strategis antara Pertamina dan technology provider dalam menjajaki peluang kerja sama, forum ini menghadirkan serangkaian agenda strategis, mulai dari diskusi panel arah pengembangan teknologi hulu migas, peluncuran Buku Katalog Teknologi NCNP, hingga pemaparan success story penerapan inovasi terkini dari berbagai Regional dan Zona di lingkup Subholding Upstream Pertamina.
Komisaris Pertamina Hulu Energi, Nanang Untung, menekankan pentingnya penguatan kolaborasi teknologi dalam menghadapi tantangan operasi pada lapangan migas mature yang produksi alaminya terus menurun.
“Technology Day & Business Forum merupakan langkah strategis untuk mempertemukan tantangan lapangan dengan solusi teknologi yang tepat guna. Melalui forum ini, kita bisa mempererat kerja sama antara pihak yang memberikan solusi dan yang membutuhkan solusi,” ujar Nanang dikutip dari keterangannya, Senin, 15 Desember 2025.
Pada sesi diskusi panel, Kementerian ESDM melalui Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Sumanto, Pertamina (Persero), serta SKK Migas membahas paradigma baru industri hulu, mulai dari kebijakan untuk menarik investasi hingga percepatan produksi melalui penerapan teknologi.
Direktur Pengembangan & Produksi PHE Mery Luciawaty menyampaikan bahwa antusiasme peserta menunjukkan semangat bersama dalam meningkatkan produksi migas nasional.
“Dengan kontribusi sekitar 69 persen produksi minyak dan 37 persen produksi gas nasional, Subholding Upstream Pertamina memegang peran penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. Forum ini menjadi ruang strategis untuk memadankan tantangan mature field, keragaman reservoir, dan fasilitas menua dengan teknologi yang fit for purpose,” jelasnya.




