Polri turut terlibat dalam penanganan korban terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera. Salah satu yang dilakukan adalah mengirimkan bantuan berupa bahan pangan untuk para korban.
Hal ini disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).
"Untuk bantuan kemanusiaan kami mengirimkan 224 ton beras dan seterusnya. Kemudian juga beberapa hal yang dibutuhkan, antara lain air mineral 12.106, gas LPG," kata Sigit.
Sigit melanjutkan, Polri juga mengirimkan Starlink, lampu penerangan, genset, hingga panel surya, untuk membantu para korban bencana.
Selain itu, Polri juga mendirikan dapur umum yang dapat digunakan untuk menyalurkan makanan kepada para korban bencana. Termasuk juga, Polri mendirikan posko pengungsian hingga posko kesehatan.
"Kita siapkan 21 unit dapur lapangan untuk membantu masyarakat yang ada di pengungsian," tuturnya.
Dari segi personel, Sigit mengatakan, ada 10 ribu lebih polisi yang dikerahkan ke sana. Ribuan personel itu disebar ke wilayah Polda Aceh, Polda Sumut, dan Polda Sumbar.
"Kita menyiapkan tim DVI dan identifikasi untuk penanganan jenazah korban yang meninggal. Kemudian tim trauma healing ada 82 personel, dan kita siapkan pasukan Siaga Brimob yang siap kita kirim untuk Aceh 673 personel, Polda Sumut 756 personel, dan Polda Sumbar 892 personel tambahan," papar dia.
Untuk bantuan alutsista, Sigit menyebut, Polri mengerahkan sejumlah kapal hingga pesawat yang digunakan untuk mengangkut bantuan logistik bagi para korban bencana.
"Untuk kapal kita kirim ke Polda Aceh satu kapal, Sumbar satu kapal, dan Sumut dua kapal. Dan selanjutnya ini nanti digunakan untuk mengangkut logistik yang akan kita salurkan ke wilayah-wilayah yang terdampak," ucap Sigit.
"Serta pesawat yang kita gunakan, ada heli 3 di Aceh, kemudian di Sumut ada 2 pesawat Fokker dan CN, serta 4 heli," tambah dia.
