Modifikasi cuaca di langit Sumatera terus dilakukan. Baik di Aceh, Sumatera Utara maupun Sumatera Barat. Ini dilakukan untuk memperlancar proses penanganan dan pemulihan bencana.
"Desember ini kita sudah masuk musim hujan dan cukup banyak faktor-faktor regional seperti gelombang Kelvin dan Rosbby, kemudian ada faktor-faktor regional di Samudera Hindia yang berpengaruh kepada peningkatan intensitas curah hujan di kawasan Barat dan Timur Sumatera," kata Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi, Senin (15/12).
"Ini terus kita antisipasi dengan berkolaborasi dengan BMKG dan TNI AU agar benar-benar selama fase tanggap darurat ini pekerjaan tim darat pemulihan infrastuktur dan fisik ini tidak terganggu dan tentu saja sortie-sortie udara kita optimal kirimkan logistik ke warga terdampak," tambah dia.
Berikut rincian operasi modifikasi cuaca yang dilakukan:
AcehDi Aceh, ada dua pesawat dikerahkan untuk pelaksanaan operasi modifikasi cuaca.
Pesawat PK-SNP yang beroperasi sejak 28 November hingga 15 Desember, mengirimkan 73 sortie dengan 73.000 Kg bahan semai.
Pesawat PK-DPI yang beroperasi sejak 7 hingga 13 Des, sebanyak 29 sortie dengan total bahan semai 23.200 Kg (tidak beroperasi karena maintenance pesawat).
Di Sumatera Utara, ada dua pesawat yang dikerahkan pada 7 sampai 15 Desember 2025. Berikut rinciannya:
Pesawat PK-YNA 35 sortie dengan total bahan semai 28.000 Kg
Pesawat PK-SCJ 22 sortie dengan total bahan semai 20.600 Kg.
Di Sumatera Barat, ada dua pesawat dikerahkan untuk pelaksanaan operasi cuaca. Berikut rinciannya:
Pesawat PK-AKR 10 sampai 25 Desember, sebanyak 31 sortie dengan 31.000 Kg bahan semai.
Pesawat PK-SNK 29 November sampai 15 Desember, sebanyak 69 sortie dengan 69.000 Kg bahan semai.





