Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG dalam kondisi aman untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Bahlil memaparkan, ketahanan stok BBM nasional saat ini masih berada dalam batas standar minimum. Untuk bensin secara umum, stok tersedia hingga 18 hari. Rinciannya, bensin subsidi RON 90 memiliki ketahanan 18 hari, RON 92 selama 22 hari, dan RON 95 mencapai 28 hari. Sementara itu, stok solar berada di kisaran 15–17 hari dan LPG sekitar 14 hari.
“Jadi ini semua masih dalam koridor stok standar minimum nasional. Jadi kalau kita untuk Nataru, insyaallah aman. Sekalipun kita kena di persoalan di bencana,” kata Bahlil saat menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Jakarta, Senin (15/12).
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Capai Rp 210 T
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga melaporkan kondisi subsidi listrik. Total anggaran subsidi dan kompensasi listrik untuk 2025 diperkirakan mencapai sekitar Rp 210 triliun, mencakup 24 golongan pelanggan bersubsidi dan 13 golongan penerima kompensasi.
Angka tersebut sudah termasuk sekitar Rp 12 triliun untuk pembayaran diskon listrik pada Maret–Mei dan masih sesuai dengan batas APBN tanpa tambahan anggaran.
Lebih lanjut dia menyebutkan ada 50 desa di 4 kabupaten di Sumatera Utara yang belum teraliri listrik, bukan karena banjir melainkan karena listrik memang belum sampai pada desa-desa tersebut.
“Jadi kami ini adalah akumulasi dari 5.700 desa yang belum ada listrik, 4.400 dusun. Kami menyarankan agar bisa kita lakukan program sampai dengan 2029 agar semua desa di Indonesia ini bisa dilistriki sekaligus menunjang program tentang sekolah-sekolah yang berbasis teknologi,” jelasnya.
Terkait penanganan bencana, Bahlil melaporkan kondisi kelistrikan di Aceh mulai pulih. Dari total kapasitas pembangkitan sekitar 110 megawatt di Banda Aceh, sekitar 60 megawatt sudah tersalurkan, sebagian dengan dukungan genset.
Pemasangan gardu induk juga telah mencapai 80–90 persen dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat agar sistem transmisi Sumatera kembali terhubung normal.
“Tapi mungkin sekitar minggu-minggu ini, paling lambat Rabu atau Kamis, baru bisa jadi semua. Kalau ini jadi maka aliran listrik dari Arun, Bireuen, itu baru bisa masuk secara normal dan transmisi untuk jalur Sumatera itu sudah bisa connect,” terangnya.
Dia juga mengakui belum semua desa bisa teraliri listrik pasca bencana, sebab sebagian desa masih terkendala infrastruktur yang rusak parah juga masih ada desa yang tergenang banjir. Dengan demikian aliran listrik tidak bisa dipaksakan masuk.
Untuk distribusi BBM dan LPG di wilayah terdampak, khususnya Sumatera Utara dan Aceh, Bahlil mengakui masih terdapat tantangan. Di Sumatera Utara, perhatian utama difokuskan pada distribusi LPG dengan penambahan kapal untuk jalur laut.
Sementara di Aceh, distribusi dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari helikopter, pesawat Hercules, jalur alternatif, hingga rakit, guna memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
“Apa pun yang bisa kita dorong untuk bisa melakukan percepatan, kita maksimalkan potensi yang ada,” katanya.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445246/original/027062400_1765841655-37c4fb5d-6950-469a-8cd9-ebdc98af3012.jpeg)


