Pantau - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghadapi lonjakan arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, dengan menjadikan keselamatan transportasi sebagai prioritas utama.
Menurut politisi Partai Gerindra itu, keberhasilan dalam pengelolaan arus mudik tidak hanya bergantung pada pengalaman tahunan mitra kerja Komisi V, namun juga pada sinergitas antarlembaga seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BMKG, dan Basarnas.
“Sarana dan prasarana disiapkan oleh Kementerian PUPR, moda transportasi oleh Kementerian Perhubungan, sementara BMKG dan Basarnas berperan penting dalam mitigasi bencana. Semua harus berjalan selaras,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Andi Iwan usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi V ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 14 Desember 2025.
Keselamatan Jadi Prioritas, Komisi V Ingatkan Tidak Abaikan SOPAndi Iwan menegaskan bahwa lonjakan penumpang selama periode Nataru tidak boleh dikelola dengan mengabaikan standar operasional prosedur (SOP), seperti memaksakan kapasitas angkut secara berlebihan.
“Lonjakan penumpang harus dikelola dengan menambah armada, bukan dengan overload. Jangan dibalik logikanya, karena yang paling utama adalah keselamatan,” ia mengungkapkan.
Komisi V juga meminta BMKG untuk menyampaikan peringatan dini cuaca secara akurat dan tepat waktu, guna meminimalisir risiko bencana serta korban jiwa.
“Mitigasi harus dilakukan sejak awal. Begitu ada potensi cuaca ekstrem, harus segera diinformasikan dan dikoordinasikan dengan Basarnas, BPBD, hingga aparat keamanan,” ujarnya.
Kesiapan Armada Udara dan Laut Hadapi Peningkatan MobilitasPT Angkasa Pura Indonesia menyatakan akan menyiapkan Posko Angkutan Udara Nataru 2025/2026 selama 21 hari, dari 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Langkah tersebut sesuai arahan Kementerian Perhubungan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas keselamatan, keamanan, serta pelayanan di bandara pada masa angkutan Nataru.
Di sektor transportasi laut, Kementerian Perhubungan melaporkan kesiapan armada kapal dengan total kapasitas 56.069 seat dan ketersediaan tiket sebanyak 639.635 untuk periode Nataru.
Rincian armada kapal tersebut meliputi 25 kapal penumpang dengan kapasitas 44.180 seat, 30 kapal perintis dengan kapasitas 11.889 seat, serta 11 kapal besar berbagai tipe termasuk kapal RORO, yang akan beroperasi di 304 pelabuhan.
Sementara itu, untuk armada pesawat, tercatat sebanyak 568 unit tersedia, dengan 368 unit dalam kondisi servicable dan 200 unit sedang dalam masa perawatan.
Kementerian Perhubungan menyebut masih terdapat surplus 42 pesawat dari kebutuhan transportasi udara selama Nataru 2025/2026.




