JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan bahwa sampai saat ini masih ada 93 sekolah yang terdampak banjir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang masih diliburkan.
Detilnya, 93 sekolah yang terdampak tersebut terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK), 22 unit PAUD, 60 unit Sekolah Dasar (SD), dan 15 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Sumatera Barat dari 16 kabupaten/kota terdampak, semua daerah sudah mulai melaksanakan pembelajaran kecuali di 93 sekolah yang terdampak di Agam. Masih diliburkan sampai 22 Desember 2025," kata Mu'ti melaporkan ke Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Baca juga: Susu Bayi hingga Selimut Dikirim dari Bangka untuk Korban Banjir di Padang dan Agam
Sementara itu, di Provinsi Aceh dari 18 kabupaten/kota yang terdampak, pembelajaran di 15 daerah terlaksana sebagian.
"Hanya tiga daerah yang sudah melaksanakan pembelajaran penuh, yaitu di Pidie, Subulussalam, dan Lhokseumawe," ucapnya.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Sekolah Terdampak Banjir, banjir sumatera, Kurikulum adaptif, Pembelajaran ditunda&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNS8yMTIyNTE3MS85My1zZWtvbGFoLWRpLWFnYW0tbWFzaWgtZGlsaWJ1cmthbi1rYXJlbmEtdGVyZGFtcGFrLWJhbmppcg==&q=93 Sekolah di Agam Masih Diliburkan karena Terdampak Banjir§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Baca juga: 11 Pengungsi di Agam Sumbar Keracunan Usai Makan Nasi Bungkus Bantuan
Kemudian, dari 18 kabupaten/kota terdampak di Sumatera Utara, masih ada lima daerah yang terlaksana sebagian, yaitu Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Langkat, dan Sibolga.
"13 daerah lain sudah terlaksana penuh kegiatan pembelajaran," ucapnya.
Skenario kurikulum di daerah terdampak banjir SumateraMendikdasmen juga menyampaikan adanya skenario kurikulum untuk penanggulangan dampak bencana untuk tanggap darurat 0 sampai 3 bulan, yakni:
1. Penyesuaian kurikulum minimum esensial. Kurikulum disederhanakan menjadi kompetensi esensial seperti literasi dasar, numerasi dasar, kesehatan dan keselamatan diri, dukungan psikososial, dan informasi mitigasi bencana.
2. Pengembangan bahan belajar darurat.
3. Metode pembelajaran adaptif.
4. Dukungan psikososial terintegrasi dalam pembelajaran.
5. Asesmen yang sangat sederhana, tidak ada asesmen formatif atau sumatif yang kompleks, fokus pada kehadiran, keamanan, dan kenyamanan murid.
1. Kurikulum adaptif berbasis krisis.
2. Program pemulihan pembelajaran.
3. Pembelajaran fleksibel dan diferensiasi.
4. Sistem asesmen transisi, asesmen berbasis portofolio atau unjuk kerja sederhana.
Salurkan bantuan Anda untuk korban banjir Sumatera lewat tautan kanal donasi di bawah ini:
https://kmp.im/BencanaSumatera
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini



