Belum Umumkan Pelatih Baru, Manajemen Persebaya Surabaya Belum Menyerah Mengejar Eks PSM Makassar Bernardo Tavares atau Deal dengan Benjamin Mora?

harianfajar
5 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, SURABAYA — Ketidakpastian di kursi pelatih Persebaya Surabaya terus memantik kegelisahan publik Kota Pahlawan. Hingga Super League 2025/2026 berjalan, manajemen Green Force belum juga mengumumkan sosok pelatih kepala definitif. Situasi ini membuat suara kritis Bonek kembali menggema, bahkan semakin keras dari pekan ke pekan.

Bagi suporter, keterlambatan ini bukan sekadar persoalan administratif, melainkan menyangkut arah dan keseriusan klub dalam membangun prestasi. Di tengah kompetisi yang menuntut stabilitas, Persebaya justru masih berkutat dengan ketidakjelasan di pos paling krusial: pelatih kepala.

Saat ini, tim masih ditangani caretaker Uston Nawawi, yang ditunjuk sementara setelah pemecatan Eduardo Perez. Namun, status “sementara” yang terlalu lama justru memunculkan kegelisahan baru. Persebaya seolah berjalan tanpa kompas yang jelas.

Warisan Hasil yang Tak Meyakinkan

Eduardo Perez didepak setelah performa Persebaya dinilai stagnan. Dari 12 pertandingan, pelatih asal Spanyol itu hanya membukukan empat kemenangan, lima hasil imbang, dan tiga kekalahan. Catatan tersebut membuat Green Force tertahan di papan tengah, jauh dari jalur persaingan gelar.

Namun bagi Bonek, persoalannya bukan semata angka. Identitas permainan Persebaya dianggap tak kunjung terbentuk. Tim kerap tampil inkonsisten, mudah kehilangan momentum, dan terlalu bergantung pada momen individual pemain.

Pemecatan Edu Perez sempat memunculkan harapan. Publik Surabaya menunggu langkah cepat manajemen. Sayangnya, yang datang justru rentetan rumor tanpa kepastian.

Bernardo Tavares, Asa yang Tak Pernah Benar-Benar Padam

Nama Bernardo Tavares menjadi magnet utama. Eks pelatih PSM Makassar itu dikenal sebagai sosok disiplin, tegas, dan memiliki rekam jejak prestasi nyata. Keberhasilannya membawa PSM juara Liga 1 membuat namanya dianggap paket lengkap untuk membangun ulang Persebaya.

Rumor kesepakatan dengan Bernardo sempat beredar luas. Namun klarifikasi dari agen sang pelatih memupus harapan itu. Disebutkan, Bernardo tidak pernah mencapai kesepakatan dengan klub Super League mana pun, termasuk Persebaya.

Meski demikian, spekulasi tak sepenuhnya mati. Di kalangan Bonek, masih muncul keyakinan bahwa manajemen Persebaya belum sepenuhnya menyerah. Minimnya pernyataan resmi membuat publik bertanya-tanya: apakah negosiasi masih berlangsung diam-diam, atau justru sudah benar-benar ditutup?

Benjamin Mora Muncul, Opsi Realistis?

Di tengah kabut ketidakpastian itu, nama Benjamin Mora kembali menguat. Rumor ini mencuat lewat akun Instagram @transfernews_ft yang menyebut pelatih asal Meksiko tersebut dikaitkan dengan Persebaya Surabaya.

“RUMOR. Pelatih kepala asal Mexico Benjamin Mora (46), dikaitkan dengan Persebaya Surabaya,” tulis akun tersebut.

Benjamin Mora bukan nama asing di Asia Tenggara. Ia dikenal luas saat menangani Johor Darul Ta’zim (JDT) dan menjadi bagian penting dari dominasi klub Malaysia itu di level domestik. Bagi sebagian Bonek, Mora justru dinilai sebagai opsi yang lebih realistis ketimbang Bernardo Tavares.

Setidaknya, ada tiga keuntungan besar jika Benjamin Mora benar-benar menjadi pelatih Persebaya.

Keuntungan Pertama: Pengalaman Membangun Tim Juara

Benjamin Mora terbiasa bekerja di lingkungan klub dengan tuntutan juara. Bersama JDT, ia hidup dalam kultur menang, disiplin tinggi, dan standar profesional yang ketat. Pengalaman ini dinilai relevan dengan karakter Persebaya yang memiliki tekanan besar dari publik dan suporter.

Persebaya membutuhkan pelatih yang tak hanya piawai secara taktik, tetapi juga kuat secara mental menghadapi ekspektasi besar Bonek.

Keuntungan Kedua: Filosofi Modern dan Fleksibel

Mora dikenal memiliki pendekatan taktik yang modern dan adaptif. Ia tak terpaku pada satu skema baku, melainkan menyesuaikan dengan karakter pemain. Ini menjadi nilai tambah mengingat skuad Persebaya saat ini cukup beragam, baik dari sisi usia maupun gaya bermain.

Berbeda dengan Bernardo yang dikenal kaku dan sangat disiplin pada struktur, Mora dianggap lebih fleksibel dan komunikatif—sesuatu yang mungkin dibutuhkan Persebaya yang sedang mencari keseimbangan ruang ganti.

Keuntungan Ketiga: Minim Drama, Lebih Cepat Deal

Dalam konteks waktu, Benjamin Mora dinilai lebih memungkinkan untuk segera direalisasikan. Tidak seperti Bernardo Tavares yang penuh spekulasi dan tarik ulur, Mora berada dalam posisi yang relatif lebih terbuka untuk negosiasi.

Bagi manajemen Persebaya, ini menjadi poin krusial. Kompetisi terus berjalan, dan setiap pekan tanpa pelatih definitif adalah kerugian besar.

Bonek Menunggu Jawaban, Bukan Rumor

Sementara manajemen menimbang berbagai opsi, kesabaran Bonek kian menipis. Kolom komentar media sosial Persebaya dipenuhi sindiran.

“Pelatih lu siapa?” tulis seorang Bonek.

“Niat ndolek pelatih gak?” sahut lainnya.

Nada satire berbahasa Jawa juga bermunculan, menyindir klub yang dinilai lebih sibuk berbisnis ketimbang prestasi.

Bagi suporter, pelatih bukan formalitas. Ia adalah fondasi arah klub. Caretaker hanya solusi darurat, bukan jawaban untuk Super League yang keras dan panjang.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Evakuasi Lansia Kritis dari Kepungan Banjir Cirebon
• 14 jam lalutvrinews.com
thumb
Kepala BGN: Dapur MBG Ciptakan Lapangan Kerja untuk 741 Ribu Orang
• 3 jam laluviva.co.id
thumb
Ditahan KPK, Pejabat DJKA Medan Diduga Kantongi Rp12 Miliar dari Proyek Rel Kereta
• 4 jam laluokezone.com
thumb
Kuasa Hukum Ungkap Ijazah Asli Jokowi Telah Diperlihatkan Saat Gelar Perkara Khusus
• 9 jam lalusuara.com
thumb
Pilu! Karyawati Pabrik di Semarang Dianiaya gegara Tolak Ajakan Berhubungan Intim
• 14 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.