Guam: Desa Malesso di Pulau Guam hampir merampungkan pembangunan pohon Natal kelapa tahunan ke-7 yang ditargetkan setinggi enam meter dan tersusun dari sekitar 1.500 kelapa yang diwarnai. Anggota Dewan Perencanaan Kota Malesso, Annie Tyquiengco, mengatakan pada Senin, 15 Desember 2025, bahwa desa tersebut dengan mudah memenuhi target jumlah kelapa untuk proyek unik tersebut.
Dikutip dari Pacific Daily News, pohon Natal kelapa itu berdiri di tepi jalan, dekat pantai serta patung Heart of Malesso. Dari kejauhan, pohon tampak hampir selesai, meski masih ada sejumlah kelapa yang perlu dipasang pada rangka. Proses pemasangan dilakukan secara hati-hati agar setiap kelapa tersusun rapat dan struktur pohon tetap stabil.
Tyquiengco menjelaskan bahwa pada tahun lalu pembangunan pohon Natal baru rampung pada malam Natal. Namun, tahun ini warga menargetkan penyelesaian lebih cepat, yakni pada akhir pekan ini. Setelah selesai, pohon Natal kelapa tersebut akan dipajang hingga Oktober tahun depan sebelum desa kembali mengumpulkan kelapa-kelapa bercat dari warga.
Tradisi pohon Natal kelapa di Malesso dimulai pada 2019 oleh dua warga setempat, Stephen dan Abby Cruz. Saat itu, pohon pertama hanya setinggi sekitar 1,5 meter dan memanfaatkan kelapa yang melimpah di desa paling selatan Pulau Guam. Sejak itu, pohon tersebut terus bertambah tinggi setiap tahun.
Kini, pohon Natal kelapa Malesso dihiasi kelapa sumbangan dari berbagai wilayah di pulau, bahkan dari luar daerah, termasuk dari keluarga militer yang tinggal di Guam.
“Gagasan utamanya adalah menyatukan komunitas, bukan hanya warga desa, tetapi juga keluarga dan sahabat, untuk berkumpul bersama. Ini salah satu cara kami berbagi,” kata Tyquiengco.
Ia menambahkan bahwa tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menarik banyak pengunjung ke desa Malesso, terutama menjelang perayaan Natal. (Keysa Qanita)
Baca juga: Paus Leo XIV Soroti Peran Musik dalam Perayaan Natal Vatikan 2025



