Profil Febrio Nathan Kacaribu, Komisaris Baru BBNI dari Dirjen Kemenkeu

katadata.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI resmi mengangkat Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu sebagai komisaris perseroan. Febrio menggantikan Suminto, yang masa jabatannya berakhir seiring penugasan baru di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Pengangkatan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI yang digelar pada Senin (15/12). Dalam rapat yang sama, pemegang saham juga mengukuhkan pemberhentian Suminto sebagai anggota Dewan Komisaris BNI.

Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, Suminto diberhentikan karena ditugaskan sebagai anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Kementerian Keuangan sejak Oktober 2025.

“Masa jabatan Suminto sebagai Komisaris Perseroan berakhir sejak 8 Oktober 2025 dan pengukuhan pemberhentiannya ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa ini,” kata Putrama dalam keterangan resmi, Senin (15/12).

Berdasarkan laman resmi Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu merupakan pria kelahiran Sidikalang, Sumatra Utara, pada 1978. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 2002, kemudian melanjutkan pendidikan magister di bidang International and Development Economics di Australian National University pada 2005. Gelar doktor ia peroleh dari University of Kansas pada 2014.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, Febrio sempat menjabat sebagai Kepala Riset Ekonomi Makro dan Keuangan LPEM FEB UI sejak 2015. Ia kemudian dilantik sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal pada 3 April 2020.

Bidang keahlian Febrio meliputi ekonomi makro dan proyeksi bisnis, pemodelan ekonomi, ekonomi keuangan dan moneter, serta analisis kebijakan publik. Ia resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan sejak 23 Mei 2025.

Saat bertugas di BNI nanti, membukukan penyaluran kredit BNI mencapai Rp 812 triliun hingga kuartal ketiga 2025. Torehan tersebut tumbuh 10,5% secara tahunan (yoy) dengan pertumbuhan kredit yang lebih seimbang dan sehat di semua segmen bisnis.

Kredit korporasi tumbuh 12,4% yoy menjadi Rp 451 triliun, sementara segmen menengah dan UMKM non-KUR masing-masing meningkat 14,3% yoy menjadi Rp 120 triliun dan 13,9% yoy menjadi Rp 46 triliun. 

Segmen konsumer juga mencatat pertumbuhan 9,6% yoy menjadi Rp 150,2 triliun, didorong oleh peningkatan permintaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. Pada level grup, kredit usaha anak perusahaan tumbuh 15,3% yoy menjadi Rp 17,4 triliun. kuartal ketiga 2025 dengan kinerja keuangan yang solid di tengah dinamika ekonomi global, ditopang penguatan fundamental, efisiensi pendanaan, serta transformasi digital yang berkelanjutan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Libur Nataru, Polisi Siapkan Skema Khusus Motor ke Puncak Dialihkan Lewat Batutulis
• 17 jam lalukompas.tv
thumb
Ekstrem dan Menguras Adrenalin, Simulasi Cave Rescue di Gua Walet Tasikmalaya
• 20 jam laludetik.com
thumb
Tembus Wilayah Terisolasi, Tim Relawan UMI Dirikan Posko Kesehatan di Tukka
• 12 jam laluharianfajar
thumb
Update Banjir dan Longsor Sumatera : 1.003 Orang Meninggal Dunia dan 218 Orang Masih Hilang
• 11 jam laluerabaru.net
thumb
Foto: Saat Warga Bener Meriah, Aceh, Bergelantungan Lewati Jembatan Darurat
• 12 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.