Nasib Pekerja Kreatif Era AI Dibongkar, Siap-Siap Hadapi Perubahan Besar!

viva.co.id
9 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Kecerdasan buatan (AI) semakin merambah berbagai lini pekerjaan, termasuk bidang kreatif yang selama ini dianggap aman dari otomatisasi. Mulai dari pemasaran, desain, hingga penjualan, AI kini mampu mengerjakan banyak tugas yang sebelumnya membutuhkan sentuhan manusia. 

Tak heran jika kekhawatiran soal hilangnya pekerjaan kreatif kian menguat. Namun, pandangan para eksekutif perusahaan teknologi global justru menunjukkan gambaran yang berbeda. 

Baca Juga :
AI Makin Canggih, Ini 5 Soft Skill yang Justru Makin Mahal di 2026
Wamenkomdigi Bongkar Bias AI Asing: Dipakai di Indonesia tapi Sering Enggak Nyambung

AI memang disebut akan mengubah dunia kerja, tetapi bukan dengan cara menggantikan manusia sepenuhnya. Perubahan terbesar justru terletak pada cara manusia bekerja. Pekerja kreatif tetap dibutuhkan, tetapi perannya akan bergeser secara fundamental.

Hal ini mengemuka dalam ajang Fortune Brainstorm AI Conference di San Francisco. Para pemimpin dari perusahaan teknologi dan korporasi besar sepakat bahwa AI tidak akan menghapus pekerjaan kreatif, melainkan mengubahnya menjadi peran yang lebih strategis.

Nancy Xu, Wakil Presiden AI dan Agentforce di Salesforce, menjelaskan bahwa saat ini sebagian besar pekerja masih berperan sebagai pelaksana langsung. “Kebanyakan dari kita saat ini adalah produsen,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Fortune, Senin, 15 Desember 2025.

Ilustrasi pekerja kreatif.
Photo :
  • Etsy

“Sebagian besar yang kita lakukan adalah mengambil suatu tujuan lalu berkata, ‘oke, target saya hari ini adalah menghabiskan delapan jam untuk mengejar pelanggan ini, atau meningkatkan skor kepuasan pelanggan, atau menutup sejumlah pendapatan tertentu,” ungkapnya. 

Namun, seiring semakin banyak tugas yang ditangani oleh agen AI, pola kerja ini akan berubah. Menurut Xu, pekerja akan beralih dari peran eksekutor menjadi pengarah. 

“Kita akan bergeser dari produsen menjadi lebih sebagai direktur,” katanya. Dalam model kerja baru ini, manusia tidak lagi fokus pada cara menjalankan tugas secara detail, melainkan pada penentuan tujuan dan pendelegasian pekerjaan kepada AI. 

“Bukan lagi bertanya, ‘bagaimana saya menyelesaikan tujuan ini?’ melainkan, ‘apa tujuan yang ingin saya capai, dan bagaimana saya mendelegasikan tujuan tersebut kepada AI?’”

Kecemasan terhadap otomatisasi memang paling terasa di kalangan pekerja kreatif dan penjualan. Alat seperti chatbot, generator gambar AI, dan sistem otomatisasi pemasaran terbukti mampu menangani banyak pekerjaan rutin. 

Baca Juga :
Telkomsel dan AWS Cetak 750 Talenta Disabilitas Mahir Cloud dan AI melalui Program Terampil di Awan 2.0
Bursa Asia Anjlok Ikuti Koreksi Tajam Wall Street Imbas Investor Tahan Beli Saham AI
Tak Hanya Sektor Keuangan, BNI Kasih Bukti Dukung Pengembangan Industri Kreatif Nasional

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemkab Madiun Berangkatkan Keluarga Anton Wibowo ke Sulawesi Selatan Lewat Program Transmigrasi
• 5 jam lalupantau.com
thumb
Program MBG Ditargetkan Bentuk 19 Ribu SPPG hingga Akhir Desember 2025
• 12 jam lalutvrinews.com
thumb
Nama Jule Kembali Terseret Isu Perselingkuhan, Diduga Jadi Orang Ketiga Hubungan Content Creator Malaysia
• 20 jam lalugrid.id
thumb
​​​​​​​Ramalan Cinta Zodiak 15 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, hingga Pisces
• 21 jam lalutvonenews.com
thumb
Tampang Resbob Setiba di Bandara Soetta, Digelandang Polda Jabar Usai Hina Suku Sunda!
• 11 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.