Satgas PASTI Jawa Barat: Modus Penipuan Berbasis AI Makin Canggih

genpi.co
13 jam lalu
Cover Berita

GenPI.co - Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Jawa Barat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI).

Penipuan berbasis AI dinilai makin marak dan berpotensi menimbulkan kerugian.

Kemajuan teknologi AI memungkinkan penipu memanfaatkan tiruan suara (voice cloning) dan tiruan wajah (deepfake).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat Darwisman mengatakan dengan teknologi AI, penipu bisa merekam dan meniru suara seseorang seperti teman atau anggota keluarga.

"Hasil tiruan suara ini digunakan untuk melakukan percakapan seolah-olah berasal dari orang yang dikenal korban, sehingga korban lebih mudah tertipu," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (15/12).

Menurut Darwisman, AI juga memungkinkan pembuatan video palsu yang meniru wajah dan ekspresi seseorang secara akurat.

"Video semacam ini digunakan untuk meyakinkan korban bahwa mereka sedang berinteraksi dengan orang yang dikenal. Ini meningkatkan risiko kepercayaan yang salah arah," jelasnya.

Pada November 2025, Satgas PASTI memblokir 611 entitas pinjaman online ilegal di berbagai situs dan aplikasi, 96 penawaran pinjaman pribadi berisiko merugikan masyarakat, serta 69 tawaran investasi ilegal.

Berdasarkan laporan masyarakat, Satgas PASTI Jawa Barat telah menindaklanjuti entitas ilegal.

Entitas ilegal tersebut, yakni PT Riset Teknologi Internet (modus penawaran investasi rental mobil) dan Next15 (modus meniru situs serta sosial media entitas berizin).

Selain itu, pada Oktober 2025 Satgas PASTI menghentikan kegiatan Golden Eagle International - UNDP karena tidak memiliki landasan legalitas yang jelas dan berpotensi memberikan informasi menyesatkan kepada masyarakat.

Klarifikasi resmi membuktikan skema pembiayaan yang ditawarkan tidak sah.

Satgas PASTI Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penawaran investasi atau penghimpunan dana yang menjanjikan keuntungan tidak wajar.

"Pastikan setiap produk atau layanan memiliki izin dari otoritas yang berwenang," kata Darwisman. (*)

Tonton Video viral berikut:


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Namanya Sama dengan Pelaku Penembakan Australia, WN Pakistan Ini Dapat Ancaman
• 19 jam lalukumparan.com
thumb
Prabowo Minta Maaf, Pemulihan Bencana Sumatra Tak Bisa Cepat: Butuh Waktu Hingga 3 Bulan
• 19 jam lalusuara.com
thumb
Update Terkini Kematian Rob Reiner, Sang Anak Ditangkap
• 11 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Sungai-sungai meluap, Jember dikepung banjir
• 14 jam laluantaranews.com
thumb
IHSG Ditutup Melemah, Dipicu Tekanan Eksternal dan Rotasi Saham
• 18 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.