Asdep Kemenpar RI optimistis TBM masuk Travel Pattern Jatim

antaranews.com
16 jam lalu
Cover Berita
Mojokerto (ANTARA) - Asisten Deputi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Dwi Marhen Yono optimistis wisata Taman Bahari Majapahit (TBM) berpeluang besar masuk dalam travel pattern wisata Jawa Timur.

Hal ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Kepariwisataan yang digelar Pemerintah Kota Mojokerto di Gedung Co Working Space TBM, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Senin.

FGD tersebut diikuti berbagai pemangku kepentingan pariwisata, mulai dari pengelola hotel, pelaku ekonomi kreatif, pengusaha travel, media, influencer, pengelola destinasi wisata, rumah sakit, akademisi, duta wisata, hingga kelompok sadar wisata (pokdarwis) se-Kota Mojokerto.

Menurut Marhen, dalam keterangannya di Mojokerto mengatakan kekayaan budaya Mojokerto sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan Kerajaan Majapahit merupakan potensi besar yang belum sepenuhnya dimaksimalkan. Padahal, nilai sejarah dan budaya Majapahit memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Baca juga: 227 peselancar ikuti Senggigi Surfing 2025 di Lombok

“Wisata Taman Bahari Majapahit (TBM) bisa kita masukkan travel pattern Jawa Timur. Asal syaratnya harus ada atraksi budaya setiap hari, misalnya sendratari Majapahit, seperti atraksi tari kecak di Bali,” tutur Marhen.

Ia mengatakan, sebuah destinasi wisata harus memiliki magnet yang konsisten untuk menarik kunjungan. Dalam konteks Mojokerto, nama besar Majapahit dinilai sebagai aset strategis yang dapat menjadi pengungkit utama pengembangan pariwisata daerah.

“Wisata budaya menjadi alasan nomor satu kunjungan wisatawan ke Indonesia. Ini berdasarkan hasil survei, maka sudah tepat ketika Bu Wali Kota Mojokerto mengangkat sisi budaya sebagai magnet dan atraksi utama di Kota Mojokerto," katanya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menekankan pentingnya membangun ekosistem pariwisata yang saling terhubung, mulai dari destinasi wisata, perhotelan, transportasi, kuliner, hingga pusat oleh-oleh. Menurutnya, pengembangan pariwisata tidak bisa berjalan sendiri dan harus dilihat dalam kerangka kawasan yang lebih luas.

Baca juga: Kemenpar berupaya tarik wisatawan Singapura ke Bali utara dan barat

“Yang kita bangun bukan hanya pariwisata Kota Mojokerto, tetapi Mojokerto Raya. Karena kebesaran sejarah Majapahit adalah potensi bersama,” tuturnya.

Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita tersebut menjelaskan bahwa TBM dirancang sebagai kawasan penopang KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasiona) Majapahit yang ada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

“Taman Bahari Mojopahit ini kami rancang sebagai penopang KSPN Majapahit. Di sini kami kembangkan wisata susur sungai dan wisata petik jeruk. Ada lima kelompok masyarakat yang mengelola sekitar 12,7 hektare bantaran anak Sungai Brantas dengan puluhan ribu pohon jeruk yang siap panen dalam waktu dekat,” ujarnya.

Baca juga: Kemenpar gelar sharing session Pejuang Pariwisata 2025


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo Ingin Percepat Pembangunan dan Swasembada Pangan di Papua
• 7 menit lalurepublika.co.id
thumb
Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Wisata di Dlingo, Bukit Bintang, dan Parangtritis
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
The Founder5 II Unfinished Business Sukses Digelar Sesi Stand Up dan Sketch Komedi Pecahkan Tawa Penonton
• 2 jam laluparagram.id
thumb
UKW 2025 Ditutup, Polda Metro Tegaskan Peran Pers dalam Menangkal Hoaks
• 1 jam lalutvrinews.com
thumb
Perdoski: Akses Sabun Lembut dan Air Bersih Krusial bagi Korban Banjir Sumatera
• 10 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.