Pemerintah China akan menanggung seluruh biaya pribadi (out-of-pocket expenses) yang terkait dengan persalinan mulai tahun depan sebagai bagian dari upaya mendorong pasangan muda untuk memiliki anak di tengah penurunan populasi yang semakin serius.
Dilansir Selasa (16/12), Badan Jaminan Kesehatan Nasional China (National Healthcare Security Administration) menyatakan bahwa pada tahun depan, pemerintah menargetkan penerapan sistem penggantian biaya penuh secara nasional untuk seluruh layanan medis persalinan yang tercakup dalam kebijakan, termasuk pemeriksaan kehamilan (prenatal checkups).
Baca Juga: Fokus Investasi, China Pertahankan Kebijakan Fiskal Proaktif 2026
Kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan cakupan perlindungan biaya medis, dengan target mencapai kondisi tanpa biaya pribadi bagi keluarga yang melahirkan.
Sebelumnya, China telah menyatakan akan secara aktif merespons tantangan demografi yang kian membesar, termasuk meningkatnya populasi lansia dan menurunnya jumlah generasi muda. Langkah-langkah yang disiapkan antara lain pemberian subsidi pengasuhan anak serta rencana menggratiskan pendidikan prasekolah.
Upaya mendorong angka kelahiran sebenarnya telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah pusat dan daerah memperluas cuti melahirkan, memberikan insentif finansial dan pajak serta menawarkan subsidi perumahan bagi keluarga muda. Sejumlah provinsi bahkan sudah lebih dulu menerapkan kebijakan yang membuat proses persalinan nyaris tanpa biaya sama sekali.
Kebijakan terbaru ini muncul di tengah kekhawatiran pemerintah terhadap tren penurunan populasi. Penduduk China tercatat menyusut untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade pada tahun-tahun terakhir dan terus menurun hingga 2024.
Para demografer memperkirakan tren ini akan berlanjut seiring anjloknya tingkat kelahiran. Di saat yang sama, menyusutnya angkatan kerja dan membesarnya populasi lansia diperkirakan akan menambah tekanan pada keuangan pemerintah daerah yang sudah terbebani utang.
Penurunan angka kelahiran dalam negara tersebut telah berlangsung selama puluhan tahun, dipicu oleh urbanisasi yang cepat serta kebijakan satu anak yang berlaku dari 1980 hingga 2015.
Selain itu, tingginya biaya pengasuhan dan pendidikan, ketidakpastian pekerjaan serta perlambatan ekonomi juga membuat banyak generasi muda menunda pernikahan dan keputusan untuk memiliki anak.
Baca Juga: China dan Uni Eropa Lanjutkan Negosiasi Harga Minimum Mobil Listrik
Dengan menggratiskan biaya persalinan secara nasional, pemerintah berharap dapat mengurangi beban finansial keluarga dan perlahan membalikkan tren penurunan kelahiran yang mengancam masa depan ekonomi dari China.





