REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH, – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh memastikan bahwa kuota elpiji untuk masyarakat di provinsi ini mencukupi, meski distribusi mengalami kendala. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh Taufik pada Senin (1/12/2025) di Banda Aceh.
Menurut Taufik, meskipun tidak menyebutkan secara detail jumlah kuota, Pertamina terus memasok elpiji sesuai kuota yang ditetapkan untuk Provinsi Aceh. Gubernur Aceh sebelumnya telah menyurati Kementerian ESDM pada awal Desember 2025 untuk meminta penambahan kuota elpiji, dan permintaan ini mendapat respons positif.
Taufik mengimbau masyarakat agar tidak khawatir akan kekurangan elpiji. Namun, ia mengakui bahwa pasokan ke wilayah Banda Aceh terkendala karena putusnya Jembatan Kutablang di Kabupaten Bireuen akibat banjir bandang pada akhir November 2025. Hal ini menyebabkan pengiriman dari Arun tidak bisa dilakukan melalui jalur darat.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Saat ini, distribusi elpiji dari Arun di Lhokseumawe ke Banda Aceh dilakukan melalui jalur laut, dengan kapasitas sekali pengiriman hanya delapan truk tangki. Untuk mengatasi kendala ini, Pertamina sedang mengupayakan penambahan kapal guna memperlancar distribusi ke Banda Aceh serta kawasan pesisir barat selatan Provinsi Aceh.
Taufik menyatakan bahwa distribusi elpiji akan kembali normal setelah perbaikan Jembatan Kutablang selesai, karena akses jalur darat dari Arun ke Banda Aceh akan kembali terkoneksi.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}Konten ini diolah dengan bantuan AI.



