BCA (BBCA) Bidik Pertumbuhan Kredit 9-10 Persen pada 2026

idxchannel.com
14 jam lalu
Cover Berita

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 9-10 persen di 2026.

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 9-10 persen di 2026. (Foto: Dok. BCA)

IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 9-10 persen di 2026. Angka ini dinilai berada dalam rentang proyeksi Bank Indonesia (BI) antara 8-12 persen.

Baca Juga:
OJK Keluarkan Kebijakan Kredit Bagi Korban Bencana Sumatera

“Kita (BCA) sih proyeksi masih sekitar 9 hingga 10 persen, okelah. Jadi kan kalau Bank Indonesia kalau enggak salah 8-12 persen, jadi kita 9-10 (persen) masih oke,” ujar Chief Economist BCA, David Sumual dalam acara Bincang Bareng BCA di Jakarta, Senin (15/12/2025).

David menekankan bahwa proyeksi pertumbuhan kredit tersebut dapat tercapai dengan syarat adanya perputaran uang yang efektif dalam perekonomian. Dia menjelaskan, uang primer (M0) harus berputar dan bertransformasi menjadi ukuran uang beredar yang lebih luas, seperti M1 (Uang beredar dalam arti sempit), meliputi uang kartal dan uang giral, M2 (Uang beredar dalam arti luas), mencakup M1 dan uang kuasi (tabungan, simpanan berjangka, dan giro valas), serta M3 (Ukuran terluas), mencakup M2, deposito berjangka besar, dan aset yang kurang likuid.

Baca Juga:
Kredit Perbankan Tumbuh 7,36 Persen Jadi Rp8.220,21 Triliun pada Oktober 2025

Menurutnya, jika uang hanya menumpuk sebagai M0 dan tidak mengalir menjadi kredit, maka tidak akan terjadi perputaran ekonomi.

“Jadi kalau uang yang menumpuk hanya di situ, enggak jadi kredit, enggak muter, enggak jadi M1 atau M2 atau M3. M1, M2, M3 itu uang ketika dihitung sudah muter jadi kredit dan lain-lain. Jadi kita berharap jadi M1, M2, M3. Kalau dia aja jadi M0, ya enggak berputar ekonominya. Walaupun naik M0-nya tapi ekonomi enggak berputar. Nah ini yang harus diberesin nih,” kata David.

Dia juga menyoroti penempatan dana pemerintah sebesar total Rp276 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Daerah. David berpendapat bahwa dana tersebut, terlepas dari besarannya, tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian jika pada akhirnya tidak dapat berputar menjadi kredit.

“Tadi tergantung uangnya ini bisa muter enggak nih, dialihkan ke bank-bank ini, uangnya bisa berputar, kalau enggak berputar ya berapapun dimasukkan, ya sama saja bohong,” ujarnya.

>

(Rahmat Fiansyah)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Said Iqbal Proyeksi Upah Minimum Naik 4 Persen pada 2026
• 5 jam laluidxchannel.com
thumb
Pemerintah Tetapkan 85 Cagar Budaya Nasional Terbaru
• 2 jam laluliputan6.com
thumb
Pesawat Tua Jatuh, Delapan Orang Tewas
• 19 jam lalurealita.co
thumb
Ajukan kasasi usai hukuman diperberat jadi 6 tahun, Nikita Mirzani: Saya harus bebas
• 3 jam lalubrilio.net
thumb
Pembunuhan Pengacara di Cilacap, Polisi Dalami Motif Penggandaan Uang 
• 10 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.