Siapkan Rekayasa Lalin di Jalur Wisata, Matangkan Jalur Penyeberangan

harianfajar
8 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 akan menjadi libur panjang. Spot wisata diprediksi akan membludak.

Pemerintah telah menetapkan libur Nataru mulai 22 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Perjalanan masyarakat akan meningkat dibanding tahun sebelumnya karena libur panjang. Lokasi wisata akan menjadi destinasi tujuan masyaraka. Oleh karena itu, rekayasa lalu lintas mesti dilakukan.

BPTD Kelas II Sulsel juga akan menyiapkan sejumlaj Posko Nataru. Operasional Posko Nataru berada di UPPKB terminal, pelabuhan penyeberangan, dan tempat wisata. Fokus tempat wisata meliputi Bira, Toraja, dan Malino, serta beberapa titik di Simpang Lima dan Bandara.

Kemudian, terdapat 19 lintas angkutan penyeberangan, 9 pelabuhan dermaga dan kapal yang siap beroperasi sebanyak 19 unit.

Plt Kepala BPTD Kelas II Sulsel Andi Sanjaya mengungkapkan pihaknya telah melakukan rampcheck dan uji petik terhadap sarana dan prasarana sebagai kesiapan Angkutan Nataru dengan melibatkan Direktorat Sarana dan Prasarana Sungai, Danau, dan Penyeberangan.

Antisipasi kepadatan dan kemacetan di pelabuhan penyeberangan dilakukan melalui kesiapan sarana dan prasarana, rekayasa pola operasi kapal, serta percepatan pemberangkatan pada pelabuhan dengan muatan rendah saat terjadi penumpukan kendaraan.

“Kalau kendaraaan lebih banyak, diprioritaskan, khusus untuk angkutan penumpang,” ungkapnya.

Andi Sanjaya mengemukakan bahwa standar pelayanan minimal harus memenuhi aspek keselamatan dan keamanan pelayaran. Penempatan petugas lapangan dioptimalkan di area pelabuhan untuk penerapan stopper screening dan delaying system kendaraan. Setiap kendaraan yang antre harus dipastikan ketersediaan armadanya. Jika tidak bisa terlayani, kendaraan diminta untuk kembali terlebih dahulu.

“Ini harus kita komunikasi dengan pengguna jasa angkutan penyeberangan harus dilakukan dengan baik agar kendaraan yang masuk tidak gagal menyeberang. Apabila tidak dapat menyeberang, informasi harus disampaikan sebelumnya,” tegas Andi Sanjaya.

“Disusun dan ditetapkan SOP penutupan dan pembukaan kembali pelabuhan akibat kondisi cuaca ekstrem. Apabila terjadi cuaca ekstrem yang tidak memungkinkan kapal berangkat, maka kita stop demi keselamatan penumpang. Koordinasi lintas sektoral dilakukan dengan KSOP, Kepolisian, Dishub, BMKG, PT ASDP Indonesia Ferry, serta stakeholder terkait lainnya,” tandas Andi Sanjaya.

Penyidik PNS Dishub Sulsel Yan Erwin Rempe mengatakan bahwa Dishub juga akan turut berkoordinasi dengan kepolisian dalam memastikan kelancaran lalu lintas menuju lokasi wisata, misalnya ke Malino dan Toraja yang seringkali memadat saat libur panjang.

“Untuk kegiatan rekayasa, kita lakukan perencanaan, hingga pada hari H libur Nataru, ketika terjadi penumpukan tentu harus ada rekayasa, serta harus menambah kantung-kantung parkir,” sebutnya. (uca)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Urgensi Kemanusiaan, Ratusan Profesor Aceh Minta Bantuan Internasional Segera Masuk
• 5 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Jadi Tersangka, Inspektur Prasarana Perkeretaapian Terima Suap Segini
• 20 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Benturan Generasi di Tempat Kerja: Gen Z vs Senior, Siapa yang Salah Paham?
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Listrik Kalbar Dijamin Aman Pasca-Kebakaran PLTU Gundul, Saksi Mata Dengar Ledakan Turbin
• 9 jam lalumerahputih.com
thumb
Menaker bakal Umumkan UMP 2026 Besok
• 16 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.