JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku belum mengetahui bantuan apa yang diminta oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) terhadap 2 lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yakni Unicef dan United Nations Development Programme (UNDP).
"Saya belum tahu bentuk bantuannya seperti apa," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 15 Desember 2025.
BACA JUGA:Operasi Besar Nova Arianto! 20 Pemain Diaspora Siap, Timnas Indonesia Susun Jalan Menuju Piala Dunia U-20
BACA JUGA:6 Cara Bermain Bitcoin yang Aman untuk Pemula di Tengah Pasar Volatil
Ketika ditanya apakah Kemendagri membolehkan kepala daerah meminta bantuan ke pihak luar negeri, Tito kembali mempertanyakan jenis bantuannya.
Ia menegaskan, substansi permintaan harus dilihat lebih dulu sebelum diambil sikap.
“Mintanya apa dulu. Bantuan untuk apa,” imbuh Tito.
Terkait kemungkinan pemerintah daerah mengajukan bantuan dari luar negeri, Tito menyatakan hal itu akan dipelajari lebih lanjut oleh Kemendagri.
BACA JUGA:Gempa Bumi Besar Guncang Kepulauan Mariana Utara, Warga Diimbau Waspada
“Nanti kita pelajari,” ujarnya
Sebagai informasi, Pemerintah Aceh menyurati dua lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu United Nations Development Programme (UNDP) dan UNICEF untuk terlibat dalam penanganan pascabencana banjir-longsor di Tanah Rencong.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menjelaskan alasan pemprov mengirim surat ke UNDP dan Unicef.
Menurut mereka, dua lembaga internasional itu punya pengalaman untuk menangani pascabencana seperti tsunami 2004 lalu yang melanda Aceh.
BACA JUGA:Viral Ferdy Sambo Beri Khotbah di Gereja Lapas Cibinong, Ditjenpas: Jadi Panitia Natal Bersama
"Secara khusus Pemerintah Aceh secara resmi juga telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional atas pertimbangan pengalaman bencana tsunami 2004, seperti UNDP dan UNICEF," kata Muhammad MTA, Minggu, 14 Desember 2025.
- 1
- 2
- »




