Bangkok (ANTARA) - Modern pentathlon Indonesia membidik tiga medali emas untuk bisa menjadi juara umum pada SEA Games 2025 Thailand.
Cabang olahraga ini dijadwalkan berlangsung pada 17–19 Desember di Pattaya City, Thailand, mempertandingkan enam nomor perorangan yakni Laser Run putra dan putri, Triathle putra dan putri, serta Obstacle Laser Run putra dan putri.
“Dengan doa dan dukungan masyarakat Indonesia serta kerja keras persiapan seluruh atlet, mudah-mudahan target proyeksi medali emas sekaligus mempertahankan status juara umum bisa tercapai,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI) Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo dalam keterangannya, Selasa.
Indonesia menurunkan delapan atlet yang terdiri atas empat atlet putra dan empat atlet putri. Seluruh atlet telah menjalani pemusatan latihan nasional di Pantai Anyer, Banten, selama beberapa bulan sebagai bagian dari persiapan menuju pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
Modern pentathlon pertama kali dipertandingkan di SEA Games pada edisi 2019 Filipina. Saat itu, Indonesia tampil mengejutkan dengan merebut empat dari enam medali emas yang tersedia dan keluar sebagai juara umum.
Cabang ini kemudian absen pada SEA Games 2021 Vietnam dan 2023 Kamboja, sehingga Indonesia masih menyandang status juara bertahan ketika kembali dipertandingkan di Thailand tahun ini.
Baca juga: Kans Indonesia tambah emas terbuka mulai rowing hingga angkat besi
Sekretaris Jenderal PP MPI Ridwan Gultom menyebut peluang Indonesia terbuka di seluruh nomor yang dipertandingkan, baik sektor putra maupun putri. Meski demikian, Thailand sebagai tuan rumah dan Filipina diprediksi menjadi pesaing utama dalam perebutan medali emas.
“Kami terus mendorong atlet agar mampu tampil maksimal. Apalagi mereka sudah menjajal venue SEA Games karena sebelumnya tampil di Kejuaraan Modern Pentathlon Asia Tenggara 2025 di Pattaya City. Mohon doa agar semua berjalan lancar dan perjuangan kita membuahkan hasil,” ujar Ridwan.
Dibandingkan SEA Games 2019, mayoritas atlet yang dibawa ke Thailand merupakan wajah baru. Hanya Dhea Salsabila, peraih tiga emas di Filipina, yang kembali memperkuat tim nasional.
Meski nomor mix relay tidak lagi dipertandingkan dan Dhea kini berstatus atlet senior, ia tetap diharapkan mampu bersaing dan menjadi tumpuan perolehan medali emas.
SEA Games 2025 juga menandai debut nomor Obstacle Laser Run, menyusul keputusan federasi internasional modern pentathlon (UIPM) mengganti disiplin berkuda dengan obstacle sebagai salah satu nomor dalam lima disiplin utama.
Skuad Modern Pentathlon Indonesia SEA Games 2025
Putra:
Baca juga: Hasil medali memuaskan, Menpora puji kekompakan stakeholder olahraga
Cabang olahraga ini dijadwalkan berlangsung pada 17–19 Desember di Pattaya City, Thailand, mempertandingkan enam nomor perorangan yakni Laser Run putra dan putri, Triathle putra dan putri, serta Obstacle Laser Run putra dan putri.
“Dengan doa dan dukungan masyarakat Indonesia serta kerja keras persiapan seluruh atlet, mudah-mudahan target proyeksi medali emas sekaligus mempertahankan status juara umum bisa tercapai,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI) Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo dalam keterangannya, Selasa.
Indonesia menurunkan delapan atlet yang terdiri atas empat atlet putra dan empat atlet putri. Seluruh atlet telah menjalani pemusatan latihan nasional di Pantai Anyer, Banten, selama beberapa bulan sebagai bagian dari persiapan menuju pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
Modern pentathlon pertama kali dipertandingkan di SEA Games pada edisi 2019 Filipina. Saat itu, Indonesia tampil mengejutkan dengan merebut empat dari enam medali emas yang tersedia dan keluar sebagai juara umum.
Cabang ini kemudian absen pada SEA Games 2021 Vietnam dan 2023 Kamboja, sehingga Indonesia masih menyandang status juara bertahan ketika kembali dipertandingkan di Thailand tahun ini.
Baca juga: Kans Indonesia tambah emas terbuka mulai rowing hingga angkat besi
Sekretaris Jenderal PP MPI Ridwan Gultom menyebut peluang Indonesia terbuka di seluruh nomor yang dipertandingkan, baik sektor putra maupun putri. Meski demikian, Thailand sebagai tuan rumah dan Filipina diprediksi menjadi pesaing utama dalam perebutan medali emas.
“Kami terus mendorong atlet agar mampu tampil maksimal. Apalagi mereka sudah menjajal venue SEA Games karena sebelumnya tampil di Kejuaraan Modern Pentathlon Asia Tenggara 2025 di Pattaya City. Mohon doa agar semua berjalan lancar dan perjuangan kita membuahkan hasil,” ujar Ridwan.
Dibandingkan SEA Games 2019, mayoritas atlet yang dibawa ke Thailand merupakan wajah baru. Hanya Dhea Salsabila, peraih tiga emas di Filipina, yang kembali memperkuat tim nasional.
Meski nomor mix relay tidak lagi dipertandingkan dan Dhea kini berstatus atlet senior, ia tetap diharapkan mampu bersaing dan menjadi tumpuan perolehan medali emas.
SEA Games 2025 juga menandai debut nomor Obstacle Laser Run, menyusul keputusan federasi internasional modern pentathlon (UIPM) mengganti disiplin berkuda dengan obstacle sebagai salah satu nomor dalam lima disiplin utama.
Skuad Modern Pentathlon Indonesia SEA Games 2025
Putra:
- Fadhil Aulia Mufti
- Farras Satrio Aris Sugianti
- Graha Rizky Taruna
- Muhammad Ifsan
- Dhea Salsabila Putri
- Vera Febrianti
- Caroline Andita Bangun
- Nurfa Inayah Nurul Qalbi
Baca juga: Hasil medali memuaskan, Menpora puji kekompakan stakeholder olahraga


:strip_icc()/kly-media-production/medias/4958528/original/098284500_1727864146-IMG_20241002_15525432.jpeg)
