CELEBESMEDIA.ID, Gianyar - Mental jadi fokus utama evaluasi tim pelatih PSM Makassar U-18 setelah menelan beberapa kekalahan di Elite Pro Academy (EPA) Super League 2025/26.
Teranyar, PSM U-18 takluk dua kali di markas Bali United U-18 pada pekan ke-11 dan 12 d Bali United Training Center, Gianyar, Sabtu-Minggu (13-14/12) lalu.
Pelatih kepala PSM U-18, Hendra Ridwan mengungkapkan Ramang muda tampil buruk akibat tekanan untuk memutus tren negatif.
Hendra pun sudah mengantongi apa saja yang harus dievaluasi dari anak asuhnya demi kembali ke jalur kemenangan. Salah satunya perbaikan mental.
"Mungkin banyak pelajaran dari Bali. Kenapa, karena secara mental mungkin anak-anak sudah kena. Karena mungkin anak-anak di pertandingan sebelum-sebelumnya sering kalah, terus terlalu banyak mungkin tekanan, jadi dia diharapkan untuk menang, akhirnya minus. Akhirnya kalah terus," tegas Hendra kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa (16/12).
Seperti diketahui, PSM U-18 menelan 7 kekalahan beruntun yakni saat melawan Borneo FC (pekan 6), Malut United (7 dan 8), Persib Bandung (9 dan 10), serta Bali United (pekan 11 dan 12).
Hendra menilai mental anak asuhnya sering menurun setelah kebobolan dari lawan, sehingga sulit untuk kembali ke performa terbaik.
"Bagaimana mental mereka bisa kembali lagi. Itu yang paling penting. Karena terlalu banyak tekanan buat mereka, mungkin dari lini ke lini mereka saling berharap satu sama lain, jadi saling tidak konek sama mereka, jadi saling menyalahkan satu sama lain di antara lini," jelas dia.
PSM U-18 yang berstatus juara EPA Super League 2024/25 sangat berat melaju ke semifinal musim ini. Pasalnya, hanya pemuncak klasemen yang lolos otomatis ke babak empat besar nantinya.
Saat ini PSM U-18 terpaku di peringkat 7 dengan koleksi 7 poin hasil dari 2 kemenangan, 1 imbang dan 9 kali kalah.
Kemenangan terakhir PSM U-18 diukir saat bertandang ke markas Persis Solo U-18 pada pekan ke-3 di Lapangan Banyuanyar, Surakarta, Sabtu (18/10) lalu. Kala itu mereka menang 3-2.
Hendra menegaskan bahwa masalah utama pada pemainnya adalah faktor mental. Padahal, mereka sudah memahami taktik secara matang, mulai dari bertahan, menyerang, hingga transisi yang harus dilakukan.
"Tapi kembali lagi ke mental mereka pada saat kalah berturut-turut. Itu banyak tekanan, mungkin bagaimana caranya dia bisa main bagus, bagaimana caranya mereka buat goal, mereka stress juga, pada saat kemasukan, stress lagi mereka, jadi kembali ke mental, psikolognya anak-anak lagi," tutup Hendra.
Tim pelatih PSM U-18 memiliki waktu cukup untuk memperbaiki kekurangan para pemain muda sebelum menjamu Madura United U-18 pada Januari mendatang.
Lini pertahanan dan serangan menjadi fokus evaluasi utama. Dari tujuh kekalahan beruntun, Juku Eja hanya mencetak lima gol namun kebobolan 21 kali.
Produktivitas tim perlu ditingkatkan, sekaligus memperkuat barisan belakang yang kerap menjadi sasaran gol lawan.
Laga pekan 15 dan 16 melawan Madura United U-18 akan digelar di Lapangan Bosowa Sport Center (BSC) Makassar, pada Sabtu-Minggu, 10-11 Januari 2026.


