GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi pedagang terdampak kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati. Lokasi itu berjarak sekitar 100 meter dari area kebakaran.
Ia mengatakan, langkah tersebut diambil agar aktivitas jual beli tetap berlangsung sembari menunggu proses renovasi pasar.
Terkait upaya pencegahan ke depan, Pramono menekankan pentingnya penguatan aspek keselamatan dalam proses renovasi, terutama untuk mencegah korsleting listrik yang diduga menjadi penyebab kebakaran.
Selain itu, Pemprov DKI memastikan adanya penambahan fasilitas keselamatan berupa hidran kebakaran di kawasan pasar.
“Dalam renovasi nanti, saya minta aspek pencegahan korsleting listrik diperbaiki dengan lebih baik. Untuk hidran kebakaran, akan dilakukan penambahan karena memang dibutuhkan di kawasan ini,” ujar Pramono di Jakarta Timur, Selasa (15/12).
Ia juga menyoroti peran strategis Pasar Induk Kramat Jati sebagai sentra distribusi buah di Jakarta.
Pramono menyebut perputaran transaksi di pasar tersebut bisa mencapai Rp100 juta per hari, sehingga keberlangsungan operasionalnya menjadi kepentingan banyak pihak.
Untuk mendukung pemulihan usaha pedagang, Pemprov DKI menghadirkan Bank Jakarta guna memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi pedagang terdampak kebakaran.
Selain itu, sebagai bentuk kepedulian selama masa renovasi, Pemprov DKI menyalurkan bantuan sebesar Rp5 juta kepada masing-masing dari 121 pedagang terdampak agar usaha mereka tetap berjalan hingga pasar kembali beroperasi normal.
“Para pedagang meminta kemudahan kredit, bahkan ada yang mengajukan hingga Rp500 juta. Saya yakin Bank Jakarta akan memenuhi karena ini pedagang dengan omzet yang jelas dan klien yang loyal,” pungkas Pramono. (H-4)



