REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dinilai berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perekonomian nasional, terutama mengingat besarnya kontribusi Pulau Sumatera terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyampaikan gangguan aktivitas ekonomi akibat rusaknya infrastruktur, terhambatnya distribusi logistik, serta menurunnya produktivitas sektor-sektor unggulan menjadi tantangan yang perlu segera diantisipasi pemerintah.
"Tentu bencana di Sumatera akan berdampak ke perekonomian nasional. Porsi ekonomi Sumatera sekitar 25 persen dari perekonomian nasional," ujar Eko saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Lima Dedengkot OPM di Intan Jaya Berikrar Kembali ke NKRI
- Prudential Syariah Salurkan Bantuan untuk 1.300 Korban Bencana di Sumatera
- Eks Menag Yaqut Penuhi Panggilan Kedua KPK
Eko mengatakan perekonomian Sumatera memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Eko, gangguan yang terjadi di wilayah ini dapat memengaruhi kinerja berbagai sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, industri pengolahan, hingga perdagangan antarwilayah.
Meski demikian, Eko menilai dampak banjir terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional pada akhir tahun masih relatif terkendali. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 tetap berada di atas level lima persen.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
"Kalau untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025 kemungkinan masih sedikit di atas lima persen atau perkiraan sekitar 5,2 persen," ucap Eko.
Eko menilai angka tersebut mencerminkan masih kuatnya daya tahan ekonomi nasional, meskipun dihadapkan pada tekanan akibat bencana alam di beberapa daerah. Namun, Eko mengingatkan pemulihan pascabencana harus menjadi perhatian utama agar dampak ekonomi tidak berlarut-larut dan menekan kinerja pada periode berikutnya.
Eko menyebut kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasilitas publik, serta kawasan produksi perlu segera ditangani agar aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali berjalan normal. Tanpa percepatan pemulihan, lanjut Eko, risiko perlambatan ekonomi regional dapat meluas dan berimbas pada kinerja nasional.
"Langkah ke depan, fokus ke pemulihan infrastruktur yang terkena bencana agar ekonomi bisa bangkit lagi," ungkap Eko.
Ia juga menekankan pentingnya fokus pemerintah dalam pemulihan lingkungan hidup ke depan. Menurut Eko, upaya mitigasi dan adaptasi terhadap risiko bencana harus menjadi bagian dari strategi pembangunan jangka menengah dan panjanh.
"Pemulihan lingkungan hidup untuk mencegah bencana ke depan terulang," kata Eko.



