Inner Child di Balik Ketergantungan Emosional

kumparan.com
9 jam lalu
Cover Berita

Pernahkah kamu tiba-tiba merasa ekstra sensitif pada pasangan? Merasa gelisah saat dia lama balas chat atau langsung kepikiran hal-hal buruk padahal hubungan sedang baik-baik saja?

Reaksi intens semacam itu seringkali bukan soal hubunganmu sekarang, melainkan jejak penolakan atau pengabaian di masa kecil. Inner child yang belum sembuh lalu mengarahkan cara kita mencari rasa aman dalam relasi.

Inner Child Memicu Pola Ketergantungan

Seorang psikolog klinis, Analisa Widyaningrum, dalam salah satu tayangan YouTube-nya menjelaskan bahwa banyak reaksi emosional orang dewasa dipicu oleh bagian diri yang terbentuk sejak kecil. Pengalaman diterima atau diabaikan pada usia 6-7 tahun membentuk cara kita membaca situasi dan mencari rasa aman.

Ketika jejak pengalaman itu terbawa ke hubungan dewasa, kebutuhan akan kepastian dan validasi dari pasangan bisa menjadi jauh lebih besar dari yang sebenarnya diperlukan. Dari sinilah pola ketergantungan sering muncul, bukan karena hubungan sedang bermasalah, tetapi karena bagian diri yang terluka belum sepenuhnya sembuh.

Tanda Inner Child Mengambil Alih

1. Respons Emosional Berlebihan. Balasan pesan dari pasangan yang tidak seantusias biasanya, kita bisa langsung cemas dan muncul pikiran bahwa kita akan ditinggalkan.

2. Menghindar atau Meledak Saat Tidak Dipahami. Saat pasangan tidak menangkap maksud kita, reaksi yang muncul bisa terasa berlebihan karena bagian diri yang dulu tak didengar membuat kita tumbuh menjadi lebih sensitif.

3. Sulit Mengutarakan Kebutuhan. Takut dianggap merepotkan atau memicu marah membuat kita menahan kebutuhan, padahal yang dibutuhkan justru pengertian.

Dampak pada Hubungan

Jika rasa aman tidak dibangun dari dalam, hubungan perlahan akan berubah menjadi tempat mengisi kekosongan masa kecil, bukan ruang aman untuk tumbuh bersama. Pasangan bisa kewalahan karena seperti dituntut untuk terus-terusan mengerti dan memvalidasi perasaan kita, sehingga hubungan akan terasa berat sepihak dan lebih rentan terancam.

Maka, menyadari pola adalah langkah awal. Dengan mengenali perasaan dan luka lama yang masih terbawa, kita bisa membedakan reaksi masa lalu dan situasi saat ini. Komunikasikan perasaan secara jujur, latih mengungkapkan kebutuhan kecil, dan bangun rasa aman dari diri sendiri. Dengan kesadaran dan latihan, inner child dapat didengarkan dan disembuhkan, sehingga hubungan menjadi ruang yang stabil untuk bertumbuh, bukan sekadar menutup luka lama.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mobil Operasional MBG Terguling di Depok
• 8 jam laluidntimes.com
thumb
Gelar Kompetisi Senam Kreasi, PWI Lamongan Siapkan Hadiah Jutaan Rupiah
• 13 jam lalurealita.co
thumb
Analisis Kekalahan Persib dari Malut United di BRI Super League, Kelelahan sampai Faktor Cuaca
• 23 jam lalubola.com
thumb
Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Tersangka KPK, Meninggal Dunia
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Tak Terima Divonis 6 Tahun Penjara, Nikita Mirzani Ajukan Kasasi ke MA
• 22 jam laluinsertlive.com
Berhasil disimpan.